Sukses

[VIDEO] Penembakan Polisi, Motif Persaingan Bisnis Juga Dijajaki

"Ini adalah kasus pembunuhan berencana terhadap anggota Polri dan juga pencurian kekerasan karena mengambil pistol korban," kata Ronny.

Kepolisian Republik Indonesia menegaskan penembakan anggota Polri Aipda Anumerta Sukardi di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September 2013 lalu, merupakan pembunuhan berencana serta pencurian dengan kekerasan.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (13/8/2013), penyelidikan terhadap kasus penembakan Aipda Sukardi masih dilakukan. Hasil olah TKP sementara disimpulkan modusnya adalah pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan karena senjata api milik Aipda Sukardi turut diambil.

"Ini adalah kasus pembunuhan berencana terhadap anggota Polri dan juga pencurian kekerasan karena mengambil pistol korban," kata Kadiv Humas, Irjen Pol Ronny F Sompie.

Selain itu, polisi juga mempelajari kemungkinan modus lain termasuk persaingan bisnis pengamanan. Hal ini karena Aipda Sukardi ditembak saat mengawal truk pengangkut bahan bangunan di luar jam dinas.

Kamera CCTV yang berada di depan Gedung KPK juga menjadi bahan kajian. Detik-detik rekaman CCTV terlihat pelaku yang berboncengan dengan kecepatan melambat mendahului motor Sukardi dan menghalangi Sukardi. Pelaku yang dibonceng melepaskan tembakan hingga Sukardi terjatuh.

Seorang pelaku yang berada di belakang Sukardi memarkir motornya dan berjalan ke arah anggota Provost Polair itu dan kembali melepaskan tembakan yang mematikan. Pelaku mengambil pistol milik Sukardi usai melepaskan tembakan. Ketiga pelaku tampak tenang dan melarikan diri ke arah Mampang dan hilang di tengah arus lalu lintas Kuningan, Jakarta. (Adi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini