Sukses

Tumpas Terorisme Gaya Baru!

Penembakan terhadap anggota polisi akhir-akhir ini diduga sebagai bentuk terorisme gaya baru.

Citizen6, Jakarta: Penembakan Aiptu Sukardi adalah terorisme gaya baru. Terorisme gaya baru ini tidak hanya untuk menerapkan amar ma’ruf nahi munkar tetapi juga merupakan protes terhadap aparat keamanan yang korupsi. Kejadian ini jelas menimbulkan rasa tidak aman bagi semua. Justru disaat KPK lembur mengolah data dan para wartawan fokus mengejar berita, penembakan itu terjadi.

Dengan adanya wartawan, berita ini langsung menjadi trending topic dan disiarkan tanpa sortir. Dampaknya jelas memberi ketidaknyamanan para aparat untuk berpatroli. Sekalipun bagi aparat tidak ada kata takut terhadap kejahatan.

Sepertinya Indonesia memang membutuhkan jumlah aparat yang besar untuk menangani kejadian ini dengan cepat. Apalagi setelah kejadian, tidak terdengar aparat lain melakukan pengejaran yang membuahkan hasil. Berarti aparat buser masih membutuhkan anggota untuk berada di lapangan.

Kecaman terhadap kejadiannya ini bermunculan. Keadaan ini cukup terhenti sampai disini. Aparat perlu kerja keras untuk mengungkap siapa pelaku dibalik kejadian teror penembakan aparat, baik yang terjadi terhadap Aiptu Sukardi maupun kejadian-kejadian sebelumnya.

Aparat kita tidak semua yang seburuk Djoko Susilo, masih banyak aparat yang berpegang teguh pada tugas utama, mengamankan masyarakat. Semoga aparat-aparat bisa terus berupaya untuk mencapai tujuan itu. Seluruh rakyat mengharapkan hal tersebut dan akan membantu melaporkan hal yang mencurigakan yang ada di sekitar. (Narila Putri/Arn)

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan,wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini