Sukses

Kemenag: 1.692 Calon Haji Banten Gagal Berangkat

Karena adanya renovasi maka Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota haji di setiap daerah termasuk Provinsi Banten.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten Iding Muj'tahidin mengatakan terdapat 1.692 calon haji asal Banten yang keberangkatannya ditunda. Hal itu merupakan dampak dari pembatasan kuota oleh pemerintah Arab Saudi.

"Penundaan keberangkatan karena adanya pengurangan kuota oleh pemerintah Arab Saudi," kata Iding di Tangerang, Kamis (12/9/2013).

Ia mengungkap, Provinsi Banten pada tahun ini mendapat kuota sebanyak 8.541 orang. Karena adanya renovasi maka Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota di setiap daerah termasuk Provinsi Banten.

Sehingga, sambungnya, kuota yang diperoleh Provinsi Banten pada tahun 2013 menjadi 6.849 atau berkurang 1.692 orang. Meski demikian, calon haji yang gagal berangkat pada tahun ini, akan diberangkatkan pada tahun depan dan menjadi prioritas.

"Kami meminta maaf kepada jamaah yang tidak bisa berangkat karena memang adanya pembatasan kuota dari Pemerintah Arab Saudi. Namun, tahun depan akan berangkat," ujar Iding.

Ditambahkannya, kondisi Masjidil Haram sebelum renovasi yakni mampu menampung tawaf jamaah sebanyak 48 ribu per jam. Tetapi, saat renovasi hanya mampu menampung 22 ribu jamaah per jam.

Bila renovasi Masjidil Haram selesai pada tahun 2016, sambungnya, maka daya tampung bertambah menjadi 105 ribu per jam.

Kepala Kemenag Kota Tangerang Selatan Agus Salim menuturkan, total jamaah calon haji asal Tangerang Selatan yang berangkat tahun berjumlah 1.200 orang. Karena adanya pembatasan maka yang berangkat hanya 948 orang. "Ada pengurangan dari total yang ada," kata Agus.

Sebelumnya, sebanyak 455 calon haji asal Banten yang berasal dari Kota Tangerang Selatan telah dilepas untuk diberangkatkan pada Rabu 11 September kemarin oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di lapangan Sepak Bola Cilenggang, Serpong. Pemberangkatan haji tersebut merupakan yang pertama di Banten dan masuk dalam Kloter 4 tingkat nasional. (Ant/Mut/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.