Sukses

Penembakan Polisi, Menko Polhukam: Saya Belum Bisa Simpulkan

Menko Polhukam Djoko Suyanto angkat bicara terkait aksi penembakan terhadap polisi yang kerap terjadi belakangan ini.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto angkat bicara terkait aksi penembakan terhadap polisi yang kerap terjadi belakangan ini. Termasuk penembakan terhadap Aipda Anumerta Sukardi.

Dia menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apa-apa. Termasuk apakah penembakan Sukardi ini ada kaitannya dengan rentetan penembakan terhadap polisi sebelumnya.

"Kita belum tahu apakah ini ada kaitannya dengan yang kemarin-kemarin. Tentu saja tidak boleh terlalu dini untuk menyampaikan kesimpulan, karena sekarang masih proses penyelidikan dan pengejaran oleh aparat kepolisian," kata Djoko di kantornya, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Menurut Djoko, apabila kepolisian sudah menangkap para pelakunya, baru bisa diketahui motif yang melatari penembakan itu. "Saya belum bisa memberi kesimpulan apapun. Justifikasi apapun terhadap siapa pelakunya dan apa motifnya. Karena masih pengejaran," kata dia.

"Pasti kepolisian memiliki metode-metode atau cara-cara tertentu mencari siapa pelakunya. Memang perlu waktu dan tidak mudah," imbuhnya,

Namun demikian, lanjut Djoko, kasus-kasus penembakan ini sudah disampaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sehingga masalah ini menjadi salah satu fokus presiden.

"Apa yang saya sampaikan ini menjadi concern presiden juga," ujar Djoko.

Aipda Sukardi tewas saat sedang mengawal 6 truk dari kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dia ditembak kawanan pelaku yang diduga berjumlah 4 orang dengan menggunakan 2 motor di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa 10 September kemarin malam, sekitar pukul 22.19 WIB.

Dari hasil olah TKP, ditemukan 3 butir peluru berkaliber 4,5. Diduga pelaku menggunakan pistol jenis FN ilegal. Kejadian tersebut juga terekam CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Sementara polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait penembakan ini. Kini pangkat Sukardi dinaikkan, dari Bripka menjadi Aipda Anumerta. (Riz/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini