Sukses

Menag: Calon Haji Tak Perlu Khawatir Virus Corona

Menteri Agama Suryadharma Ali meminta kepada para calon haji untuk untuk tidak khawatir terhadap virus Corona.

Walau di Arab Saudi saat ini ramai pemberitaan merebaknya virus Corona yang membahayakan, Menteri Agama Suryadharma Ali meminta kepada para calon Haji untuk untuk tidak khawatir. Sebab, penyebaran virus tersebut hanya di wilayah tertentu saja.

"Itu tidak perlu dikhawatirkan, karena itu di sana, penyebaran virus itu tidak merata, hanya pada tempat-tempat tertentu saja," ujar Suryadharma di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (10/9/2013).

Ia pun mengantisipasi virus tersebut tersebar kepada para calon haji Indonesia. Kemenag telah membekali jamaah dengan masker dan menganjurkan jamaah untuk tetap memakai masker saat beraktivitas dan melakukan ibadah di sana.

"Itu memang perlu, untuk menjaga kesehatan jamaah, itu kan persebarannya salah satunya melalui udara, yang namanya haji selalu flu dan itu sudah disosialisasikan," jelasnya.

Apakah tidak ada langkah pencegahan dengan memberikan vaksin virus Corona kepada para calon haji, Suryadharma mengatakan, pihaknya baru hanya memberika vaksin Meningitis untuk menjaga para calon haji untuk kekebalan terhadap virus Meningitis.

"Vaksin hanya baru diberikan untuk penyakit Meningitis, vaksin untuk Corona tidak ada," kata Suryadharma.

Penyakit akibat virus Corona baru-baru ini menggegerkan Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah. Puluhan orang meninggal karena infeksi virus itu. Penyakit tersebut biasa disebut MERS–CoV yang merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus.

Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Virus SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok virus Corona dan dapat menimbulkan pneumonia berat akan tetapi berbeda dari virus MERS CoV.

MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yang ringan sampai berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid. (Mut/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini