Sukses

`Lancer Maut Dul` Hebohkan Asia

Kecelakaan maut putra ketiga musisi Ahmad Dhani, AQJ (13) alias Dul di KM 8200 Jakarta, Bogor, Ciawi (Jagorawi) menjadi sorotan media Asia

Kecelakaan maut yang melibatkan putra ketiga musisi Ahmad Dhani, AQJ (13) alias Dul di KM 8200 Jakarta, Bogor, Ciawi (Jagorawi) menjadi sorotan media Asia. Seperti portal Singapura Straits Times dan koran Asia News Network.

Straits Times menulis judul 'Car driven by 13-year-old son of Indonesian rock star crashes, killing six'. Dilaporkan, bocah 13 tahun menyebabkan tewasnya 6 orang dan melukai 9 lainnya, setelah kehilangan kendali saat menyetir mobil hadiah ulang tahunnya menuai kontroversi.

"Apakah seorang anak di bawah umur boleh membawa mobil meski orangtua mampu membelikan dan mengizinkan?" sebut Straits Times, Selasa (10/9/2013).

Dijelaskan juga, anak dari rock star atau musisi rock terkenal Ahmad Dhani (41) mengendarai Mitsubishi Lancer Evolution dalam perjalanan pulang ke rumah dari mengantar pacar, Minggu 8 September dini hari lusa kemarin.

"Lalu mobilnya menabrak pembatas dan menghantam Daihatsu Gran Max minibus dan Toyota Avanza," tulis Straits Times.

Sementara Asia News Network memberitakan 'Indonesian rock star's teenage son crashes car, kills six'. Disebutkan, Dul yang menjadi salah satu personel band bersama 2 kakaknya, mendapatkan hadiah mobil tersebut dari ayahnya, saat berulang tahun pada 23 Agustus 2013 lalu.

"Sang ayah (Dhani) bilang biasanya Dul disopiri. Tapi ternyata mengemudi sendiri," tulis Asia News Network. Kini Dul telah ditetapkan sebagai tersangka. Alasan polisi, Dul sebagai pengendara mobil Mitsubishi Lancer yang masuk ke jalur yang berlawanan.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka karena dia yang membawa mobilnya. Ditetapkan tadi setelah olah TKP (Tempat Kejadian Perkara)," tambah Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.

Dul masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah. Para korban tewas telah dimakamkan. Sedangkan korban luka masih dirawat. Dhani telah mendatangi keluarga korban untuk meminta maaf dan memberikan ganti rugi atas musibah ini. (Riz/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.