Sukses

Tolak Miss World, Massa Lempar Tomat ke Kantor Hary Tanoe

Kontes kecantikan Miss World dinilai sebagai bentuk penjajahan terhadap kaum perempuan.

Ratusan perempuan geram tak dapat menemui Liliana Tanoesudibjo selaku panitia Miss World 2013. Sebagai bentuk kekecewaannya, mereka pun melempari Gedung MNC Tower, Kebun Sirih, Jakarta dengan buah tomat.

Kedatangan para perempuan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Megapolitan itu terkait penolakannya terhadap penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia.

"Habis kami mau audensi dengan pimpinan acara Miss World ibu Liliana, tapi tidak ada itikad baik untuk ajak kami ke dalam. Lalu kami lakukan aksi lempar tomat," kata koordinator aksi Rina Murniati di MNC Tower, Jakarta, Sabtu (7/9/2013).

Massa pun tak kehilangan akal. Pantauan Liputan6.com, mereka juga hendak memanjat pagar gedung itu. Namun aparat keamanan dibantu polisi berhasil meredam amarah mereka.

Gagal memanjat dinding, mereka pun melakukan aksi teatrikal. Massa juga membakar sebuah televisi yang tengah menyiarkan program MNC Group milik Hary Tanoesoedibjo itu.

"Pembakaran televisi ini sebagai simbol kekecewaan kami terhadap MNC, dengan tujuan untuk membatalkan penyiaran Miss World di stasiun MNC grup, makanya kami akan lakukan pemboikotan acara Miss World tersebut," ujarnya.

Dalam orasinya mereka menolak pegelaran Miss World di Indonesia. Kontes kecantikan itu dinilai sebagai bentuk penjajahan terhadap kaum perempuan.

Usai melakukan aksi treatrikal, massa bergerak ke arah Bundaran HI. Sepanjang perjalanan, mereka bernyanyi 'boikot MNC'. Selain itu, poster dan spanduk pun mereka bentangkan. Di antaranya bertuliskan 'Jangan Jadikan Kaum Kami Produk' serta 'Miss World menginjak-injak martabat wanita'.

Namun usai berorasi, para mahasiswi lintas kampus itu pun asyik melakukan sesi foto bersama di bundaran HI. Uniknya, 2 wisatawan asing yang tengah berada di kawasan itu pun ikut nimbrung bersama para perempuan tersebut. (Ndy/Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini