Sukses

Gus Sholah: Wacana Khilafah Silahkan, Mendirikan Jangan

Gus Sholah, menyatakan bahwa dirinya menolak paham HTI di depan para simpatisan HTI.

Citizen6, Jombang: Dengan tegas Pengasuh Pesantren Tebuireng, Gus Sholah, menyatakan bahwa dirinya menolak paham HTI di depan para simpatisan HTI. "Saya tidak nyambung dengan pemikiran HTI, tetapi saya tetap berkawan," ucapnya dalam acara halal bihalal yang diadakan DPD HTI Jombang di Pesantren Tebuireng (9/7/13).

Gus Sholah juga menceritakan panjang lebar tentang perjuangan para ulama terdahulu dalam mendirikan negara republik Indonesia. Tebuireng sebagai basis perjuangan para ulama melawan penjajah. Ketika Pancasila menjadi dasar negara pun, ulama tidak keberatan untuk menghapus tujuh kalimat dalam butir sila pertama. Yaitu Dan Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluknya, dihapus menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Ketika publik khawatir kalau Gus Sholah dipengaruhi HTI, justru dalam forum itu adik kandung Gus Dur ini mengajak para warga HTI berpola pikir jernih. Ikut berjuang atas nama agama, negara dan kemanusiaan tanpa harus mendirikan sistem khilafah. Dikhawatirkan Indonesia yang berideologi Bhineka Tunggal Ika ini menuai banyak konflik seperti negara-negara di Timur Tengah.

 "Saya tidak mendukung, juga tidak menolak Khilafah, karena saya tidak punya wewenang itu. Berwacana tentang khilafah silahkan, tetapi kalau bergerak mendirikan khilafah maka negara yang kan bertindak," tutur Pengasuh Pesantren Tebuireng.

Sementara itu ketua HTI, Gus Junaidi At-Thoyyibi lebih banyak membicarakan tentang tokoh-tokoh pesantren yang pernah ia temui. Ia menyebut nama-nama pengasuh Pesantren Langitan, Pengasuh Pondok Sarang, Kempek Cirebon dan sebagainya. Sebelum kepemimpinan Gus Sholah, Gus Jun juga kerap ke Tebuireng menemui KH Yusuf Hasyim.

Pihaknya berharap Gus Sholah dan para pimpinan pesantren lainnya bergabung dalam HTI, sebuah kemustahilan. Karena Sejak dahulu, para ulama yang mendirikan pesantren senantiasa bersama-sama pemerintah membangun negara, bukan justru sebaliknya. (Atunk/Tebuireng/kw)  

*Atunk adalah pewarta warga

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini