Sukses

Massa Buruh Mulai Berdatangan, Kawasan Bundaran HI Macet

Diperkirakan sekitar 30 ribu buruh dari berbagai elemen akan menyambangi kawasan pusat Jakarta ini.

Demonstrasi kembali dilakukan kaum buruh di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada Kamis (5/9/2013). Diperkirakan sekitar 30 ribu buruh dari berbagai elemen akan menyambangi kawasan pusat Jakarta ini.

Pantauan Liputan6.com, puluhan bus berukuran besar telah memasuki kawasan Bundaran HI. Ribuan buruh itu terlihat turun dari bus-bus yang mereka tumpangi. Mendadak kawasan sekitaran Bundaran HI menjadi macet.

Para buruh juga terlihat menggunakan atribut mereka. Tak hanya itu para buruh juga terlihat membawa bendera yang bertuliskan nama kelompoknya.

Kawasan Bundaran HI pun menjadi bising, lantaran terdengar bunyi klakson kendaraan bermotor yang terjebak macet akibat ramainya buruh yang memadati kawasan tersebut.

Tak hanya menggunakan bus-bus besar, para buruh juga ada yang menggunakan sepeda motor mereka menuju titik demonstrasi yakni Bundaran HI. Buruh yang mengendarai sepeda motor juga terdengar bising karena mereka menggeber dan membunyikan klakson.

Petugas kepolisian lalu lintas juga terlihat tak kalah sibuk dan ramainya dari kaum buruh. Mereka mengatur arus lalu lintas yang macet di Bundaran HI.

Seperti diberitakan sebelumnya, demonstrasi yang dilakukan para buruh ini dilakukan untuk menuntut kenaikan upah minimum Provinsi (UMP) sebesar 50 persen. Dalam aksinya kali ini, diperkirakan sebanyak 30 ribu buruh dari berbagai macam elemen akan memadati Bundaran HI.

Gabungan massa itu, akan bergerak menuju Istana Negara dan ke Meneg BUMN. Kemudian massa aksi akan bergerak ke 2 titik: menuju Kemenkes di Kuningan dan PT Jamsostek di Gatot Subroto. Lalu massa akan bergerak lagi, berkumpul di Kemenakertrans Jalan Gatot Subroto.

Dalam aksinya kali ini, massa juga menuntut agar bisa mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan penghapusan outsourcing selain meminta kenaikan UMP. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini