Sukses

Pentagon Akui AS Bantu Uji Coba Rudal Israel

Israel melakukan uji coba persenjataan dengan menembakkan misil di Laut Mediterania Selasa pagi. Terdeteksi radar Rusia.

Israel melakukan uji coba persenjataan dengan menembakkan misil di Laut Mediterania pada Selasa 3 September 2013. Pentagon mengakui, AS membantu kegiatan tersebut.

Uji coba tersebut dilakukan militer negeri zionis di tengah kegelisahan meluas di wilayah sekitarnya, menyusul kemungkinan aksi militer AS terhadap rezim Presiden Suriah President Bashar al-Assad. Departemen Pertahanan AS menegaskan bantuan teknis dan dukungan bagi uji coba rudal Israel tak ada kaitannya dengan Suriah.

"Uji coba tersebut tak ada kaitannya dengan pertimbangan AS untuk melakukan aksi militer, sebagai respons atas serangan senjata kimia di Suriah bulan lalu," kata juru bicara Pentagon, George Little seperti dimuat CNN, Rabu (4/9/2013).

"Tes sudah lama direncanakan untuk membantu mengevaluasi kemampuan sistem Pertahanan Rudal Balistik Arrow untuk mendeteksi, melacak, dan menginformasikan informasi tentang simulasi ancaman terhadap Israel."

Tes tersebut adalah bagian dari kerjasama pertahanan AS-Israel dalam program Arrow. AS mengucurkan dana sebesar US$ 75 juta tahun ini, sementara biaya tambahan sebesar US$ 52 juta akan diberikan tahun 2014 mendatang.

Israel sedangn membangun fase ketiga Arrow dengan bantuan AS. Yang akan mempertahankan negara itu dari serangan rudal jarak jauh dari Suriah atau Iran.

Arieh Herzog, mantan kepala program pertahanan rudal Israel mengatakan, sistem pertahanan tersebut untuk menantisipasi rudal jarak jauh, seperti yang sedang dikembangkan Iran dan Korea Utara. Ia menambahkan, perwakilan AS menyaksikan uji coba tersebut namun tidak ikut meluncurkannya. Rudal diluncurkan dari pesawat Israel.

Terdeteksi Rusia

Rusia mengumumkan sistem peringatan dininya mendeteksi peluncuran dua misil di laut. Situs berita pemerintah Rusia, RIA Novosti mengatakan, peluncuran rudal terdeteksi Selasa pagi lewat radar di kota Armavior.

"Target lintasan dari pusat ke bagian timur Laut Mediterania," demikian dikabarkan RIA Novosti mengutip pernyataan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia. Mengutip sumber di Damaskus, Suriah, rudal tersebut dilaporkan jatuh ke laut. (Ein/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini