Sukses

Tempat Penahanan Saddam Masih Dirahasiakan

Mantan Presiden Irak Saddam Hussein masih diperlakukan sebagai tawanan perang sesuai Konvensi Jenewa. Tempat penahanan Saddam Hussein sejauh ini masih dirahasiakan.

Liputan6.com, Baghdad: Komandan Militer Amerika Serikat di Irak Jenderal Ricardo Sanchez mengatakan, mantan Presiden Irak Saddam Hussein sejauh ini diperlakukan sebagai tawanan perang sesuai Konvensi Jenewa. Kendati begitu, Sanchez menolak memberitahu keberadaan Saddam saat ini. Pernyataan itu disampaikan Sanchez dalam konferensi pers bersama Kepala Pasukan Gabungan Jenderal Richard Myers di Baghdad, Selasa (16/12). Konferensi pers itu diadakan bersamaan dengan kedatangan sejumlah artis dari AS, di antaranya komedian Robin Williams untuk menghibur tentara AS di Markas Angkatan Darat di ibu kota Irak itu.

Hampir bersamaan, tiga tentara AS cedera saat sebuah bom yang ditanam di pinggir jalan meledak di dekat kendaraan mereka yang tengah berpatroli di Kota Tikrit. Meningkatnya serangan gerilya juga sudah diperkirakan oleh militer AS sejak tertangkapnya Saddam, 13 Desember silam. Pasalnya, mantan orang nomor satu di negeri 1001 Malam itu tertangkap di kota kelahirannya [baca: Saddam Hussein Ditangkap].

Sebaliknya di Samarra, utara Baghdad, pasukan koalisi membunuh 11 gerilyawan Irak yang diduga loyalis Saddam. Kejadian serupa juga terjadi pada bulan kemarin, ketika pasukan AS menewaskan 54 gerilyawan. Peristiwa tersebut disebut-sebut sebagai pertempuran terbesar dengan pemberontak semenjak kejatuhan Saddam. Kendati begitu, sejumlah saksi menyebut tentara Paman Sam membunuh warga sipil yang tengah berada di pasar.

Di sisi lain, lebih dari 1.000 orang menggelar aksi jalan kaki menuntut dijatuhkannya hukuman mati atas Saddam. Para demonstran membawa foto Ayatollah Muhammed Sadeq Al-Sadr beserta kedua putranya yang dibunuh Saddam pada 1999. Selain itu, mereka juga membawa foto Imam Syiah Muhammed Baqir Al-Hakim yang tewas dalam serangan bom mobil Agustus silam bersama 83 orang lainnya. Sebaliknya, dukungan bagi Saddam justru digelar penduduk di Baji dengan turun ke jalan kota yang terletak 280 kilometer sebelah utara Baghdad. Namun, aksi tersebut dihadang tentara AS dengan menggunakan water cannon.(ORS/Pinta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.