Sukses

Ketahuan! Ada 300 Ribu Akses Situs Porno dari Parlemen Inggris

Data tersebut dirilis atas permintaan Huffington Post, yang mempublikasikan artikel dengan judul "Oh Yes, Minister!" di laman depan situs.

Fakta memalukan terkuak di Inggris. Data resmi menunjukkan, ada lebih dari 300.000 upaya dilakukan untuk mengakses situs pornografi dari kompleks Gedung Parlemen pada tahun 2012 lalu.

Meski, belum jelas siapa yang gerangan pihak yang ingin menikmati foto atau tayangan syur di situs dewasa itu. Bisa jadi anggota parlemen, staf atau rekan wakil rakyat itu. Demikian ujar pejabat Dewan Rakyat Britania Raya atau House of Commons.

Ada sekitar 5.000 orang yang bekerja di kompleks parlemen, selain para anggota Dewan.

Namun, pejabat tersebut buru-buru menambahkan, angka tersebut bukan berarti murni, bahwa orang di parlemen memang ingin mengakses situs porno. Bisa jadi jumlah tersebut dibesar-besarkan oleh perangkat lunak pihak ketiga.

Data tersebut dirilis dalam skema Kebebasan Informasi, atas permintaan Huffington Post, yang mempublikasikan artikel dengan judul  "Oh Yes, Minister!" di laman depan situsnya.

Jumlah akses dalam laporan bervariasi liar. Pada November lalu ada 114.844 upaya untuk mengakses yang diklasifikasikan sebagai pornografi. Namun, hanya ada 15 pada bulan Februari.

Akurasi Dipertanyakan

Fakta yang terkuak tersebut tentu saja menghebohkan Inggris Raya. Namun,  juru bicara Dewan Rakyat Britania Raya mengatakan, pihaknya mempertanyakan keakuratannya.

"Kami tidak menganggap data tersebut menyediakan representasi akurat terkait  jumlah permintaan akses yang dibuat oleh pengguna jaringan," kata juru bicara tersebut seperti dimuat BBC, Rabu (4/9/2013).

Alasannya, "ada berbagai cara di mana website dapat dirancang untuk bertindak, bereaksi dan berinteraksi. Juga potensi operasional perangkat lunak pihak ketiga," katanya. Misalnya, link otomatis situs tertentu lain melalui pop up.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris David Cameron Juli lalu mengumumkan, sebagian besar internet rumah tangga secara otomatis diblokir dari pornografi oleh penyedia layanan, kecuali mereka memilih sebaliknya.

Alasan PM Cameron, pornografi "membuat masa kanak-kanak keropos", dan "mendistorsi pemahaman anak-anak terkait seks dan relasi."

Penyedia layanan internet terbesar di Inggris sudah  sepakat melakukan skema tersebut, itu berarti blokir mencakup 95% dari rumah tangga pengguna internet. Tapi salah satu penasihat Cameron, pendiri Wikipedia Jimmy Wales, justru mengatakan skema itu "benar-benar konyol".

Skandal Parlemen Indonesia

Meski tak terkait langsung, skandal pornografi juga pernah terjadi di parlemen Indonesia.  April 2011 lalu, Indonesia dihebohkan sebuah foto yang menunjukkan seorang anggota dewan sedang melihat video porno di komputer tabletnya.

Politisi PKS, Arifinto telah mengakui bahwa memang dia lah yang difoto wartawan sedang menonton video berkategori XXX itu.

"Saya mendapat email yang berisi link. Saya klik link itu, saya buka. Kok, muncul gambar seperti itu. Kemudian saya hapus," dia berkilah. (Ein/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.