Sukses

Miss World Ditolak, Masyarakat Bali Diminta Tak Terprovokasi

Kepolisian Resor Badung meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi terkait ancaman penolakan Miss World 2013.

Kepolisian Resor Badung, Denpasar, Bali meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi terkait ancaman penolakan penyelenggaraan kontes kecantikan dunia 'Miss World 2013' yang digelar di Bali pada 28 September mendatang.

"Untuk mengantisipasi hal itu, aparat Kepolisian Resor Badung melakukan pengawasan di beberapa lokasi strategis di jalur masuknya para pendatang dari luar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan menuju Kota Denpasar," kata Kepala Sub-Bagian Humas Ajung Komisaris Besar I Made Dina di Mangupura, yang dimuat pada Rabu (3/9/2013).

Hal itu disampaikannya terkait banyaknya penolakan kegiatan kontes kecantikan dunia 'Miss World 2013' yang diselenggarakan di Bali dan di Jakarta.

Pihaknya berharap masyarakat tidak terprovokasi terkait ancaman itu agar tidak memperkeruh suasana keamanan di Pulau Dewata. "Sebaiknya kita ikut waspada dan menjaga keamanan dan kenyamanan Bali untuk kita bersama dan sekaligus mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Dewata," ujarnya.

Menurut Made Dina, Pemerintah Provinsi Bali sudah komit untuk menyukseskan kegiatan itu karena berdampak positif bagi pariwisata, khususnya Bali dan umumnya Indonesia dan dipastikan mengikuti aturan sesuai dengan daerah yang dijadikan ajang kontes tersebut.

Oleh karena itu, Polres Badung akan melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi adanya ancaman penggagalan kegiatan itu. "Kami sudah melakukan sidak secara intensif di beberapa jalur strategis seperti halnya di terminal dan rumah-rumah sewaan," ujar Made Dina.

Selain itu, pihaknya juga menugaskan beberapa intel untuk memantau perkembangan di kawasan ramai penduduk dan termasuk kawasan wisata di wilayahnya. Dengan pengamanan yang dilakukan, pihaknya yakin untuk bisa menyukseskan kegiatan kontes kecantikan dunia 'Miss World 2013' di Bali.

Ditolak MUI dan FPI

Sebelumnya, 2 lembaga, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Front Pembela Islam (FPI) menolak penyelenggaraan kontes kecantikan tersebut di Tanah Air.

Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi MUI Sinansari Encip mengatakan, penolakan tersebut tetap dilakukan meski penyelenggara telah memberitahukan dihilangkannya sesi bikini dalam kegiatan itu.

Penolakan tersebut disebabkan kontes kecantikan Miss World selalu mengedepankan kecantikan wajah dan tubuh, serta menggunakan pakaian yang ketat.

Sedangkan Ketua FPI Habib Rizieq Shihab mengatakan penolakan kegiatan Miss World disebabkan sangat bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan dan mengumbar aurat sehingga bisa menyebabkan maksiat. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • MUI adalah lembaga independen yang mewadahi para ulama, zuama, dan cendikiawan Islam untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di

    MUI

  • FPI

  • Bali

  • Miss World