Sukses

Bocoran Edward Snowden: 1 dari 5 Pelamar CIA Kaki Tangan `Musuh`

Bocoran dokumen rahasia juga mengungkap NSA memata-matai komunikasi pemerintah Brasil dan Presiden Meksiko.

Sebuah dokumen rahasia disampaikan mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang kini buron, Edward Snowden kepada The Washington Post. Yang menguak kecurigaan Pemerintah AS terhadap individu diduga terkait Al Qaeda dan kelompok militan lain yang berulang kali melamar pekerjaan di lembaga intelijen.

Dokumen tersebut mengungkap, CIA menemukan di antara para pelamar kerja ke lembaga intelijen tersebut, memiliki latar belakang yang patut dipertanyakan.

"Kasarannya, 1 dari 5 pelamar, terkait kelompok teror atau terkait intelijen kelompok yang berseberangan dengan AS," demikian ungkap dokumen tersebut seperti Liputan6.com kutip dari The Age, Selasa (3/9/2013).

Kelompok yang paling banyak dikutip adalah Hamas, Hizbullah, dan Al Qaeda beserta kelompok afiliasinya. Namun sifat keterkaitan tersebut tidak disampaikan dalam dokumen.

Bukti kekhawatiran mendalam terlihat dari rencana NSA meluncurkan 4.000 penyelidikan terkait aktivitas staf yang mencurigaan atau abnormal setelah mengamati perilaku pegawai saat bekerja.

Perilaku yang ditandai dengan 'bendera merah' termasuk ulah beberapa pekerja yang mengunduh banyak dokumen atau mengakses database rahasia yang tidak sesuai dengan bidang kerja mereka. Dua orang yang menguasai betul perangkat lunak ditugaskan untuk memonitor aktivitas para pegawai.

Para pejabat CIA mengatakan jumlah pelamar yang diduga terkait dengan jaringan teroris atau pemerintah asing yang bermusuhan 'kecil', namun  menolak untuk mengungkapkan  jumlah yang tepat.

"NSA Memata-matai Brasil dan Meksiko"

Tak hanya terkait CIA. Jurnalis yang bertugas di Rio de Janiero, Glenn Greenwald mengungkap, dokumen rahasia yang didapat dari Edward Snowden berisi informasi bahwa NSA memata-matai komunikasi pemerintah Brasil. Pun demikian dengan komunikasi presiden Meksiko.

Akibatnya, Duta besar AS untuk Brasil, Thomas Shannon , sempat dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Brasil untuk menjelaskan klaim yang dikeluarkan wartawan AS tersebut.

Kepada program berita di TV Globo, Glenn Greenwald -- kolumnis untuk media Inggris, Guardian mengatakan, dokumen rahasia menunjukkan bagaimana agen AS memata-matai komunikasi antarpembantu Presiden  Dilma Rousseff.

NSA juga dikatakan menggunakan program khusus untuk mengaksis content internet yang dikunjungi Presiden Brasil.

Menteri Kehakiman Brasil, Jose Eduardo Cardozo pun angkat bicara terkait dugaan tersebut. "Jika faktanya benar, ini sangat tidak bisa diterima, bisa dikatakan sebagai serangan terhadap kedaulatan negara kami," kata dia seperti dimuat BBC.

Laporan itu juga menuduh bahwa NSA memantau komunikasi Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto , bahkan sebelum ia terpilih pada Juli tahun lalu .

Greenwald adalah wartawan pertama yang mengungkapkan dokumen-dokumen rahasia yang dibocorkan oleh Snowden pada tanggal 6 Juni 2013 lalu. Sejak itu , ia telah menulis serangkaian artikel tentang aksi intelijen yang dilakukan oleh otoritas AS dan Inggris. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.