Sukses

Serang Suriah, Obama Tunggu Persetujuan Kongres AS

Presiden Barack Obama mengatakan, AS harus mengambil tindakan militer terhadap Suriah dan ia akan meminta persetujuan kongres.

Presiden Barack Obama mengatakan, AS harus mengambil tindakan militer terhadap Suriah dan ia akan meminta persetujuan kongres untuk penyerangan tersebut. Pemerintah AS menyatakan Suriah telah melakukan serangan senjata kimia pada 21 Agustus dan menewaskan 1.429 orang.

Dilansir dari BBC. co.uk, Minggu (1/9/2013), senior pejabat Gedung Putih mengatakan keputusan Obama untuk meminta persetujuan kongres telah dibuat sang presiden pada Jumat sore. Para pejabat itu menambahkan, pihaknya percaya akan mendapatkan persetujuan kongres meskipun sadar akan risiko yang ditimbulkan.

Kemudian pada hari Sabtu , Obama secara resmi akan meminta Kongres untuk mengesahkan aksi militer AS ke Suriah.

Tidak Menutup Mata

Presiden Obama mengatakan, AS siap untuk menyerang kapan pun dan tidak terikat oleh waktu. "Kemampuan kita untuk menjalankan misi ini tidak sensitif terhadap waktu," ujar Obama seperti dikutip BBC, Minggu (1/9/2013).

Dia menambahkan, pihaknya tak dapat dan tidak akan menutup mata dengan apa yang terjadi di Damaskus. Sebagai pucuk pimpinan, Obama memiliki kewenangan konstitusional untuk memerintahkan militer bertindak tanpa dukungan Kongres. Namun, Obama mengatakan hal itu penting untuk memiliki perdebatan.

Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell menyambut baik pengumuman tersebut. Mitch mengatakan peran Obama selalu diperkuat ketika ia mendapat dukungan yang dinyatakan dalam Kongres.

Senator Republik John McCain dan Lindsey Graham yang telah mendorong untuk intervensi AS di Suriah juga memberi dukungan mereka untuk suara.

Sementara Prancis, salah satu sekutu AS yang siap dalam aksi militer ke Suriah ini mengaku akan menunggu pembahasan di Kongres AS dan parlemen Perancis sebelum membuat keputusan tentang intervensi militer. Hal itu dikatakan seorang pejabat Prancis.

Namun, mereka memperingatkan terhadap serangan terbatas yang tidak akan mengubah keseimbangan konflik.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menantang AS untuk hadir membuktikan temuan PBB bahwa Suriah telah menyerang pemberontak dengan senjata kimia. Putin mengatakan berita itu merupakan "omong kosong" bagi pemerintah Suriah untuk memprovokasi lawan dengan serangan tersebut .

Rusia- sekutu utama Suriah- ini sebelumnya memperingatkan setiap tindakan militer sepihak melewati Dewan Keamanan PBB akan menjadi pelanggaran langsung terhadap hukum internasional. (bbc/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini