Sukses

Nama Jalan Medan Merdeka Diganti, Jokowi: 10 November Diresmikan

Jokowi akan mengajukan penggantian nama jalan di kawasan Istana Negara kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo  akan mengajukan penggantian nama jalan di kawasan Istana Negara kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Usulan perubahan nama itu merupakan usulan dari Panitia 17.

"Nanti Panitia 17 menyampaikan kepada Gubernur. Kemudian, Gubernur membuat surat dan menyampaikannya kepada Presiden RI," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) di Padang, Sabtu 31 Agustus 2013 malam.

Menurut dia, Tim panitia 17 mengusulkan Jalan Medan Merdeka Utara diubah menjadi Jalan Soekarno. "Jalan Medan Merdeka Selatan diusulkan menjadi Jalan Hatta, Jalan Merdeka Timur menjadi Jalan Soeharto, dan Jalan Merdeka Barat diubah menjadi Jalan Ali Sadikin," ujar dia.

Namun, yang telah disepakati panitia untuk diajukan kepada Presiden, hanya dua yakni Jalan Merdeka Utara menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Merdeka Selatan diubah menjadi Jalan Hatta.  Sedangkan, 2 nama jalan sisanya masih kontroversi beberapa pihak.

"Mengenai nama Bang Ali Sadikin dan Pak Soeharto masih kontroversial. Kita fokus dulu pada Bung Karno dan Pak Hatta," jelas Jokowi.

Dia mengatakan, saat ini penggunaan nama Soekarno-Hatta sebagai nama jalan di Jakarta masih dibahas Panitia 17. Dan akan disosialisasikan pada bulan depan. "Rencananya pada awal September 2013, perubahan nama jalan ini akan disosialisasikan ke masyarakat luas," kata dia.

Menurut dia, perubahan nama jalan tersebut tentu akan berdampak pada administarasi kota. Seperti penyesuaian kode pos, kop surat, dan lain-lain. "Itu konsekuensinya, namun yang jelas pemerintah akan menyosialisasikan nama-nama jalan baru itu," ungkap dia.

"Target 10 November, Jalan Merdeka Utara dan Jalan Merdeka Selatan diresmikan menjadi Jalan Bung Karno (di Merdeka Utara) dan Bung Hatta (di Merdeka Selatan)," imbuh Jokowi.

Dia menambahkan, rencana penggantian nama-nama jalan itu dengan pertimbangan untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan nasional, serta bertujuan sebagai sarana rekonsiliasi.

"Kita ingin membangun sebuah rekonsiliasi melalui nama-nama pahlawan itu. Saya setuju. Sekarang, rencana ini masih dimatangkan," tukas Jokowi. (Ant/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini