Sukses

Perampok Sadis Pembunuh Bocah 5 Tahun Tewas Diracun dalam Sel

Dua yang tewas diduga bertanggung jawab atas penembakan Brayan Yanarico Capcha (5), yang memicu protes para imigran Bolivia.

Dua pria asal Brasil, yang dituduh membunuh seorang bocah Bolivia Juni lalu, ditemukan tewas di dalam sel di  Sao Paulo.

Seperti dikabarkan BBC, Sabtu (31/8/2013), dua pria tersebut diduga diracun tahanan lain yang menghuni Penjara Santo Andre.

Dua yang tewas diduga bertanggung jawab atas penembakan Brayan Yanarico Capcha (5). Bocah malang itu ditembak oleh perampok berkedok masker, alasannya, ia terlalu banyak menangis saat mereka merampok rumah orang tuanya.

Brayan ditembak di depan orangtuanya yang memohon para perampok untuk tak membunuh mereka. Bocah malang itu meninggal dunia di pelukan ibunya.

Pejabat penjara menyebut dua tahanan yang tewas sebagai Paulo Ricardo dan Felipe Martins dos Santos Lima. Mereka sedang menunggu jalannya persidangan. Sementara dua perampok sadis lainnya masih buron.

Empat perampok tersebut berasal dari area dekat daerah kumuh San Carlos di dekat Sao Paulo -- lokasi korban tinggal. Setelah insiden tersebut, orang tua korban Brayan kembali ke Bolivia.

"Kami menuntut keadilan, para pelaku harus ditangkap. Lalu, kami akan kembali ke Bolivia," kata ayah korban, Edberto Yanarico Quiuchaca (28) sesaat setelah pembunuhan putranya. "Kami ke sini untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, tapi kami hanya mendapat kekerasan."

Pembunuhan Brayan Capcha mengguncang Sao Paulo-- kota yang memang sarat dengan kriminalitas. Juga memicu protes para imigran Bolivia.

Data menunjukkan, puluhan ribu imigran dari Bilovia tinggal di Sao Paulo, kebanyakan hidup seadanya dan miskin.  (Ein)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini