Sukses

[VIDEO] Rupiah Merosot Dolar Meroket, Ini Komentar Masyarakat

Berikut komentar pilihan dalam segmen Kopi Pagi di tayangan Liputan 6 SCTV:

Pekan ini nilai rupiah merosot tajam hingga menyentuh di level Rp 11.000 per dolar Amerika, alhasil sektor industri yang bahan bakunya tergantung pada impor paling terkena dampaknya.

Ada ketakutan krisis moneter yang terjadi di tahun 1998 bakal terulang kembali, melihat kondisi rupiah yang semakin turun dan dolar yang meroket. Dampaknya cukup signifikan, terutama untuk sektor industri yang bergantung pada impor luar negeri.

Salah satu industri yang terkena imbasnya adalah perajin tempe dan tahu. Satu per satu pengusaha tempe pun terancam gulung tikar. Ironis memang, Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris ini ternyata justru masih mengimpor 70 persen kebutuhan kedelai nasional dari Amerika Serikat.

Kekhawatiran lain dialmi sejumlah pedagang barang elektronik. Barang-barang elektronik juga mengalami kenaikan harga hingga 15 persen. Diperkirakan dampak akan makin meluas, jika pemerintah tak segera stabilkan nilai rupiah.

Meski indonesia pernah dihantam krisis moneter tahun 1998 silam, bukan perkara mudah mengatasi gejolak rupiah. 4 Paket kebijakan ekonomi telah digelontorkan, namun rupiah masih belum terkendali. Langkah lain dengan menaikkan suku bunga Bank Indonesia ternyata cukup jitu secara perlahan menstabilkan nilai rupiah. Meski risikonya terjadi kenaikan pada suku bunga kredit perbankan.

Segala upaya terus dilakukan pemerintah agar krisis moneter tak kembali terulang. Para pejabat pun ramai-ramai menukarkan dolar agar rupiah kembali normal. Gerakan cinta rupiah pun kembali didengungkan para seniman aktivitis dan warga. Mereka berharap agar rupiah bisa kembali stabil, serta menyelamatkan ekonomi rakyat kecil.

Lalu apa kata masyarakat seputar terpuruknya nilai rupiah?

Berikut komentar pilihan dalam segmen Kopi Pagi di tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (31/8/2013) pagi:

(Tnt)


 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.