Sukses

Mempawah Berangsur Aman Pascatawuran TNI-Polisi

Isi ruangan Mapolres Mempawah, Kabupaten Pontianak, Kalbar, masih berantakan. Korban tewas Serda Sriyono, anggota Batalyon Infanteri 643 Pontianak akan dimakamkan dengan upacara militer.

Liputan6.com, Mempawah: Suasana Kota Mempawah, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/11) ini berangsur normal pascapenyerangan Markas Kepolisian Resor Mempawah Selasa malam kemarin. Namun, bangunan yang diserbu masih berantakan. Pecahan kaca jendela tampak berserakan. Lubang-lubang bekas tembakan peluru pun belum diperbaiki.

Sementara itu, jenazah Sersan Dua TNI Sriyono, anggota Batalyon Infanteri 643 Pontianak sudah disemayamkan di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat setempat [baca: Seorang Korban Tawuran TNI-Polri di Mempawah Tewas]. Menurut rencana jasad akan dimakamkan dengan upacara militer dan dihadiri Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Brigadir Jenderal Polisi Iwan Pandjiwinata.

Sementara dua polisi yang terluka parah dalam insiden ini sudah dipindahkan dari RS dokter Rubini Mempawah ke RS Polri Pontianak, Selasa malam kemarin. Mereka yaitu Brigadir Pol. Dua Uray Ferri dengan luka tembak di paha dan lengan serta Bripda Nanang Jatmiko dengan luka-luka akibat pukulan. Sedangkan Letnan Dua TNI Infanteri Waniran yang terluka tembak di paha juga masih dirawat di rumah sakit setempat.

Peristiwa itu berawal dari masalah kecelakaan lalu lintas. Pada Selasa kemarin, sekitar pukul 20.00 WIB, sebuah bus antarkota menabrak seorang anggota Yonif 643 di depan markasnya. Sopir bus kemudian melarikan diri sehingga dikejar oleh anggota Yonif lainnya. Setelah terkejar, bus tadi langsung dirusak. Namun, sopir bus melarikan diri dan mencari perlindungan di Mapolres Mempawah. Ini membuat anggota Yonif 643 kesal. Mereka mendatangi Mapolres Mempawah untuk meminta sang sopir diserahkan. Tapi, permintaan tersebut tak dikabulkan hingga perkelahian tak terhindarkan.

Bentrokan antaranggota TNI-polisi adalah kasus ketiga dalam dua tahun terakhir. Awal Desember silam, Mapolres Luwu, Palopo, Sulawesi Selatan juga digempur tentara. Sebanyak empat anggota Brigade Mobil Polres Luwu dan seorang anggota kompi C Batalyon Infanteri Makkasau terluka tembak dalam peristiwa tersebut. Sejauh ini, sudah belasan prajurit ditetapkan sebagai tersangka [baca: Belasan Tentara Menjadi Tersangka Penyerang Mapolres Luwu].

Oktober 2002, pasukan Yonif Lintas Udara 100 di Binjai, Sumatra Utara pun menyerang Mapolres Binjai. Insiden ini menewaskan delapan polisi dan seorang warga sipil. Sejumlah personel Yonif Linud 100 kontan dipecat [baca: Lagi, Sejumlah Prajurit Linud 100 Bakal Dipecat]. Bahkan, Batalyon Linud 100 sempat dibekukan.(MTA/Amin Alkadrie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.