Sukses

Kasus Suap Impor Sapi, Ketua DPR Akui Kenal Sengman

Marzuki menjelaskan, selama dirinya menjadi Sekretaris Tim Sukses SBY dalam pilpres 2009 lalu, sosok Sengman sudah tidak terlihat lagi.

Ketua DPR yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie mengakui kenal dengan seseorang yang disebut sebagai utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kasus suap impor daging Sapi, yakni Sengman.

"Saya kenal di Palembang sudah lama. Habis itu hilang," ungkap Marzuki saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Marzuki menjelaskan, selama dirinya menjadi Sekretaris Tim Sukses SBY dalam pilpres 2009 lalu, sosok Sengman sudah tidak pernah terlihat lagi. "Nah tahun 2009 saya Sekretaris Tim Sukses, dan dia nggak ada," ungkapnya.

Karena itu, Marzuki menepis informasi yang menyebut Sengman merupakan utusan SBY, sebagaimana kesaksian anak Ketua Majelis Syuro PKS Ridwan Hakim dalam kasus suap impor daging sapi.

Menurut Marzuki, Sengman telah berbohong dan telah menjual nama 'Cikeas' atas praktek korupsi yang dilakukannya. "Oh itu bohong saja, mungkin dia jual nama. Bohonglah itu," tegas Marzuki.

Ridwan menyebut ada orang dekat Presiden yang dikenalnya bernama Sengman membawa uang Rp 40 miliar milik PT Indoguna Utama. "Kalau soal Rp 40 miliar itu dibawa sama Sengman. Sengman sendiri sudah saya jelaskan ke penyidik. Jadi kalau mau tahu Rp 40 miliar itu tanyakan saja ke Sengman," kata Ridwan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, kemarin.

Menanggapi jawaban Ridwan, Hakim Ketua Nawawi Pomolango mendesak siapa yang dimaksud dengan Sengman. "Sengman itu utusan Presiden yang mulia," jawab Ridwan."Presiden  apa?" tanya hakim kembali."Ya Presiden SBY," timpal Ridwan.

Sementara, Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengaku tak tahu siapa Sengman yang dimaksud. Julian mengaku belum pernah dengar nama tersebut.

"Apa itu Sengman? Saya nggak ngerti, saya nggak bisa nanggapi, konteksnya apa? Saya belum pernah dengar nama itu," kata Julian di Istana Negara, pagi tadi. (Ism/Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini