Korban Tewas yang Ditabrak Ternyata Kakak Sendiri

Insiden nahas menimpa kakak-beradik yang mengendarai mobil berbeda. Rosie-Ann Stone (20) yang menyetir mobil tak menduga bertabrakan dengan mobil lain yang dikendarai kakaknya sendiri, Jennie Stone (28). Rosie-Ann selamat dan Jennie tewas usai mobilnya menabrak pohon.

Kejadian berawal saat Rosie-Ann tengah dalam perjalanan menuju ke rumah baru Jennie untuk membantu pindahan rumah. Di sisi lain, Jennie baru saja mengantarkan anaknya Charlie (9) sekolah.

Namun tak terduga Rosie-Ann yang mengendarai mobil Vauxhall Astra tabrakan dengan mobil Peugeot 206 yang disetir Jennie dari arah berlawanan. Kecelakaan maut pun tak terelakkan. Mobil Jennie mental dan menabrak pohon. Sedangkan mobil Rosie-Ann tetap di tempat, namun ringsek.

Atas kejadian ini, Rosie-Ann seperti makan buah simalakama atau sudah jatuh tertimpa tangga. Harus kehilangan kakaknya dan mesti menjalani proses hukum. Rosie-Ann dituduh menyebabkan kematian akibat lalai dalam berkendara.

Meski demikian, Rosie-Ann mengaku tak bersalah atas tuduhan itu. Dan Jaksa Clive Jones di pengadilan Bridlington itu pun mengaku bingung bagaimana menangani kasus ini seadil mungkin.

"Kasus sejenis ini sulit ditangani. Selalu ada kasus yang tak bisa dimenangkan. Menurutku, tabrakan ini tragisnya karena korbannya kakaknya sendiri. Namun, Rosie-Ann sendiri tak mengetahui hal ini saat mengemudi," kata Clive seperti dilansir Dailymail, 29 Agustus 2013. Persidangan terhadap Rosie-Ann akan terus berlanjut di Pengadilan Hll Crown.

Ibu Sangat Terpukul

Kecelakaan mobil itu adalah tragedi kedua dalam keluarga Stone. Belum setahun, keluarga itu kehilangan Gregg Stone (20) yang tewas di Afganistan.

Saat itu Gregg adalah tentara dari Batalyon 3, kelompok dari Yorkshire. Ia tertembak mati saat mengambil misi untuk menyelamatkan seorang polisi Afganistan di Provinsi Helmand pada 2012 lalu

Greg adalah anggota pasukan Inggris ke-417 yang tewas sejak operasi di Afghanistan sejak pada Oktober 2001. Ibu Rosie-Ann juga Jennie, Angie Stone sangat terpukul. Ia mengaku bingung dengan dakwaan yang ditunjukkan untuk salah satu putrinya. Apalagi peristiwa tersebut terjadi belum lama setelah adiknya tewas di Afghanistan.

"Aku terus berpikir, Apakah cobaan ini belum cukup? Rasanya seperti terjebak dalam mimpi buruk. Mimpi yang sangat buruk," ujar Angie. (Riz/Ism)