Sukses

Tanpa Inggris, AS Tetap Siap Gempur Suriah

Majelis Inggris menolak rencana Perdana Menteri David Inggris Cameron untuk ikut Amerika Serikat melancarkan serangan militer ke Suriah.

Majelis Inggris menolak rencana Perdana Menteri David Inggris Cameron untuk ikut Amerika Serikat melancarkan serangan militer ke Suriah. Menyikapi hal ini, Gedung Putih tetap akan menggempur Suriah meski hanya seorang diri.

"Kami telah melihat hasil voting di Inggris. Meski ditolak, kami akan tetap bertindak. Dan tetap berkonsultasi dengan Inggris, salah satu sekutu terdekat kami," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden, seperti dimuat CNN, Jumat (30/8/2013).

Dia menjelaskan, keputusan AS untuk menyerang Suriah ada di tangan Presiden Barack Obama yang sesuai dengan pilihan terbaik untuk negaranya.

"Ada kepentingan untuk kami dan negara yang melanggar aturan internasional dengan menggunakan senjata kimia (Suriah) akan kami tindak," tegas Caitlin.

Menanggapi penolakan Dewan Inggris, PM Cameron sendiri menyatakan, dirinya akan mengerti semua keputusan dari wakil rakyatnya.

"Ini jelas, kami, orang Inggris tak ingin aksi militer. Saya akan bertindak sesuai keputusan itu," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Obama menyimpulkan bahwa pemerintah Suriah memang melancarkan serangan senjata kimia terhadap rakyatnya.

"Kami tidak percaya, mengingat serangan itu menggunakan roket, bahwa oposisi bisa melakukan serangan ini. Kami telah menyimpulkan bahwa pemerintah Suriah pada kenyataannya memang melakukannya," kata Obama.

"Dan jika memang demikian, perlu ada konsekuensi internasional," tambah Obama.

Meski telah menyimpulkan hal itu, namun Obama mengaku belum membuat keputusan soal serangan militer ke Suriah. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini