Sukses

[VIDEO] Rupiah Anjlok, Tempe pun Langka

Harga kedelai impor yang tinggi membuat pedagang di Pasar Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengurangi stok mereka.

Harga kedelai impor yang tinggi membuat pedagang di Pasar Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengurangi stok mereka. Di Tegal, Jawa Tengah, para perajin tempe mulai mengurangi produksi dan jumlah karyawannya.

Dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (29/8/2013), harga kedelai impor yang mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per kilogram, memaksa sejumlah pedagang bahan pangan di los Pasar Sukoharjo mengurangi persediaan kedelai mereka. Ini akibat kenaikan harga drastis dalam waktu seminggu belakangan, dari sekitar Rp 8.500 per kilogram. Penjualan kedelai pun merosot hingga 80 persen.

Kenaikan harga kedelai impor akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga berimbas pada para perajin tempe rumahan di Desa Gebong Tengah, Tegal, Jawa Tengah.

Harga kedelai yang naik dari Rp 7.500 menjadi Rp 9.200 per kilogram, serta sulit didapat, membuat perajin mengurangi produksi dan merumahkan sebagian pekerja untuk menekan kerugian.

Dengan kondisi tersebut, salah seorang perajin tempe Yono mengaku, produksi turun dari sekitar 100 kilogram per hari menjadi hanya 40 hingga 70 kilogram. Namun, bila kondisi tingginya harga kedelai tak segera diatasi, yang membuat modalnya terkikis, bukan tak mungkin mereka akan menghentikan produksi alias gulung tikar. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini