Sukses

Fadli Sadama, Napi Teroris Tanjung Gusta Masih Berkeliaran

Tim Detasemen 88 Mabes Polri tengah memburu 1 dari 9 narapidana teroris yang kabur akibat kerusuhan dan pembakaran di LP Tanjung Gusta.

Tim Detasemen 88 Mabes Polri tengah memburu 1 dari 9 narapidana teroris yang kabur akibat kerusuhan dan pembakaran di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, pada 11 Juli lalu. Terpidana teroris yang diburu polisi itu bernama Fadli Sadama.

"Dari 93 narapidana yang kabur ada 1 teroris atas nama Fadli Sadama. Kita berharap kepada masyarakat yang mengetahui dapat menginformasikan kepada kita. Sehingga kita bisa menangkap kembali," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Riyanto, di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/8/2013)

Saat ini sebanyak 212 narapidana yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta telah tertangkap. Dari jumlah itu, sebanyak 119 napi menyerahkan diri dan 93 lainnya masih diburu Menkumham dan Polri.

Selain itu, polisi juga telah menangkap 8 dari 9 napi teroris yang kabur berinisial AN, AA, GM, GN, BK, Nirbas alias Arab, Agus Sunyoto dan Abdul Gani Siregar. "Sisanya atas nama Fadli Sadama itu," singkatnya.

Densus 88 menangkap 2 orang buronan teroris yakni Abdul Gani Siregar dan Nibras pada Selasa 27 Agustus. Mereka ditangkap tim Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Riau di Desa Tasik Serai KM 68, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau.

Fadli Sadama, merupakan teroris yang cukup berbahaya, terlibat dalam kasus perampokan CIMB Niaga dan penyerangan Polsek Hamparan Perak di Sumatera Utara. Fadli yang memiliki kemampuan di bidang Informasi Teknologi dan kemampuan berbahasa Inggris, divonis bui 11 tahun oleh pengadilan.

Fadli ditangkap pada 13 Oktober 2010 oleh aparat polisi Malaysia, saat menuju ke sebuah Camp bernama Darusalam, Patani, Filipina. Saat itu ia ke camp tersebut melalui jalur Johor Baru Malaysia.

Saat terjadi kerusuhan dan pembakaran Lapas Tanjung Gusta pada 11 Juli 2013 lalu, setidaknya 212 orang narapidana dan tahanan kabur. (Tnt/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini