Sukses

Kadis Perumahan DKI: Rusun Jatinegara Kaum Dibangun September

Dinas Perumahan DKI Jakarta akan membangun Rusunawa di kawasan Jatinegara Kaum, Jaktim. 2 blok akan dibangun tahun ini, 3 blok tahun depan.

Dinas Perumahan DKI Jakarta akan membangun rumah susun sewa (Rusunawa) di kawasan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Rusunawa tersebut akan dibangun sebagai hunian yang diperuntukkan bagi warga yang terkena normalisasi Kali Ciliwung. Rencananya, 2 blok akan mulai dibangun pada September mendatang.

"Dari 5 blok, baru akan dibangun 2 blok yang isinya untuk sekitar 200 hunian. Sementara 3 blok lain akan dibangun pada tahun depan. Semuanya ini untuk relokasi warga yang terkena normalisasi Kali Ciliwung," jelas Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Yonathan Pasodung, di Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Yonathan beralasan, pembangunan Rusunawa tersebut tidak dapat dilakukan sekaligus lantaran APBD tahun ini hanya menganggarkan 2 pembangunan rusunawa di Jatinegara Kaum. "Dalam APBD tahun ini hanya dianggarkan pembangunan 2 blok dari 5 blok yang direncanakan," tegasnya.

Menurutnya, saat ini proses pembangunan masih dalam tahap proses lelang. Setelah peletakan batu pertama, ia memperkirakan proses pembangunan akan memakan waktu selama 9 bulan dan mulai dapat ditempati oleh warga pada pertengahan 2014.

"Kita targetkan pada Juni tahun depan sudah selesai. Setelah pembangunan rampung maka akan segera ditempati oleh warga yang terkena normalisasi," ujarnya.

Untuk anggaran, Yonathan mengutarakan 2 blok Rusunawa di Jatinegara Kaum menghabiskan biaya sekitar Rp 20-21 miliar per satu blok. "Masih dalam tahap penawaran. Kita estimasi satu blok sekitar Rp 20 sampai 21 miliar," kata dia.

Ia menjelaskan, untuk fasilitas Rusunawa sendiri tidak jauh berbeda dengan Rusunawa yang telah berdiri sebelumnya seperti yang ada di Marunda. Rusunawa itu akan dilengkapi berbagai fasilitas umum seperti klinik kesehatan dan sarana UKM.

"Sementara fasilitasnya sama dengan di Rusunawa Marunda, ada klinik dan UKM. Semua fasilitas umum ada di lantai 1. Kalau yang lain-lain nanti kita akan lakukan kajian terlebih dulu," pungkas dia. (Ado/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini