Sukses

Polri: Kabur ke Malaysia, Napi Teroris Fadli Sadama Ingin `Bebas`

Polri yakin, Fadli Sadama tidak bergabung dengan kelompok teroris, hanya ingin menghirup udara bebas.

Polri merasa yakin bila satu dari dua narapidana yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara yakni Fadli Sadama tidak bergabung dengan kelompok teroris, namun hanya ingin menghirup udara bebas.

"Nggak. Mereka lari karena ingin bebas, tidak melaksanakan hukuman mereka. Upaya mereka hanya melarikan diri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Kendati demikia dirinya mengatakan, pihaknya telah memonitor keberadaan Fadli dan seorang napi lainnya. Ia menyebutkan saat ini Fadli berada di Malaysia. Polisi Indonesia akan bekerjasama dengan Polisi Diraja Malaysia untuk memulangkan buronan terduga teroris yang masuk jaringan pelaku pembelian senjata dari negeri jiran itu.

"Kita kerjasama dengan polisi Malaysia agar Fadli bisa dipulangkan ke Indonesia," ungkap dia.

Boy menambahkan, pihaknya telah menangkap dua napi teroris dari 4 buronan teroris yang kabur dari lapas itu, yakni Ridwan alias Ismail Cina (52) di Siak Riau dan Agus Sanyoto alias Gaplek (28). Keduanya masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) Detasemen Khusus 88 Antiteror.

"Mereka diamankan di Polres Siak, ketika petugas dapat info dari masyarakat. Dikarenakan foto-foto DPO ini disebarkan ke masyarakat. Akhirnya berhasil diamankan kembali," ungkap dia.

Ia menegaskan bila kedua tersangka yang ditangkap di Riau itu akan segera di seret ke lapas Sumatera Utara untuk menjalani hukumannya, pasca kabur dari lapas Tanjung Gusta tersebut.

"Hari ini masih di Riau, diharapkan segera dikirim ke Sumatera Utara. Identitasnya Agus Sunyoto dan Ridwan alias Ismail," ungkap dia.

Ridwan sendiri merupakan DPO kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerangan Polsek Hamparan Perak, sedang Agus adalah napi perampokan BRI Amplas dan BRI Binjai, Medan. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini