Sukses

Penulis Buku `Anas Tumbal Cikeas`: Anas Berhenti, Demokrat Rugi

Kerugian lainnya adalah terkait dengan posisi politik Demokrat pada Pemilu 2014 mendatang.

Loyalis sekaligus penulis buku 'Anas Urbaningrum Dalam Sorotan Status Facebook. Tumbal Politik Cikeas', Ma'mud Murod Al Barbasy menilai pelengseran Anas dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat merupakan kerugian besar bagi partai berlambang mercy itu. Karena membuat suasana internal Partai Demokrat kian buruk.

"Kita tahu pas Anas berhenti, suasana di internal Demokrat itu bukannya malah bertambah baik," kata Ma'mud usai launching buku di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2013).

Ma'mud juga menilai ada kerugian lain turunnya Anas dari ketua umum. Yakni terkait dengan posisi politik Demokrat pada Pemilu 2014 mendatang. "Demokrat belum punya figur setelah Anas mundur. Anas itu ketum yang cerdas dibanding Ketum Demokrat lainnya," jelas Ma'mud.

Karenanya tanpa Anas, Demokrat diperkirakan presentase perolehan suaranya bisa menurun drastis. "Apalagi kader-kader terbaik di Demokrat sudah habis semua, terutama pasukannya Anas," ucap Ma'mud.

Menurut Ma'mud, Anas menjadi tumbal politik Cikeas. Di mana, Cikeas tak menyukai Anas yang ingin membangun Demokrat sebagai partai modern yang diisi kaum muda. "Di bawah Anas, 70% kepengurusan Demorkat itu anak-anak muda. Sementara Cikeas maunya partai keluarga saja," ungkap dia.

Di sisi lain, Ma'mud meminta KPK segera memroses Anas pada kasus Hambalang. Jangan digantung seperti selama ini tanpa kejelasan usai penetapan sebagai tersangka. "Kalau bisa sebelum 2014. Jangan selesaikan kasus ecek-ecek yang lain dulu seperti kasus Luthfi Hasan. Hambalang ini kan kasus besar. Jangan sampai KPK berubah menjadi Komisi Pencari Kesalahan," tukas Ma'mud. (Ali/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini