Sukses

PM Turki: Israel di Balik Penggulingan Morsi

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku punya bukti bahwa Israel yang berada di balik penggulingan Mohammed Morsi.

Konflik yang terjadi di Mesir menjadi perhatian serius pihak internasional. Sejumlah pemimpin dunia angkat bicara soal kekerasan yang dipicu penggulingan Presiden Mesir Mohammed Morsi itu. Salah satunya Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.

Menurut PM Recep, Israel berada di balik penggulingan Morsi oleh militer pada 3 Juli 2013 lalu. "Siapa di belakang ini? Adalah Israel," kata Erdogan kepada hadirin dalam pertemuan Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) Turki, seperti dimuat Jerusalem Post, Rabu (21/8/2013).

"Kami mempunyai bukti," imbuh dia. Bukti yang dimaksud adalah sebuah video yang berisi komentar seorang menteri kehakiman Israel pada suatu forum di Prancis tahun 2011. Dia bilang Ikhwanul Muslimin, partai Morsi tak akan berkuasa. Bahkan jika menang dalam pemilihan sekalipun.

Namun tuduhan Erdogan ditolak mentah-mentah oleh pemerintah Mesir. Perdana menteri baru Mesir Hazem al-Beblawi mengatakan, ucapan Erdogan tak memiliki dasar yang nyata dan tidak akan bisa diterima oleh orang waras.

"Komentar Erdogan telah mengganggu kesatuan nasional Mesir," ujar Hazem.

Hazem pun memperingatkan kesabaran Kairo bisa habis apabila Turki berkata seperti itu lagi.

Pernyataan Erdogan juga mengundang kecaman dari Amerika Serikat. Gedung Putih menyebut lontaran PM Turki itu ofensif dan tidak benar.

Morsi diambil sumpah sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih melalui pemilihan umum secara demokratis pada Juni 2012 tetapi kemudian digulingkan oleh militer bulan lalu.

Partai AKP pimpinan Erdogan, yang menjalin hubungan persahabatan dengan Morsi dan Ikhwanul Muslimin, sebelumnya menyatakan penggulingan presiden Mesir itu merupakan aksi kudeta.

Turki terus berkoar terhadap para penguasa baru Mesir setelah penumpasan berdarah oleh militer terhadap para pendukung Morsi. Turki kemudian memulangkan duta besarnya dari Kairo yang kemudian dibalas Mesir dengan memanggil pulang duta besarnya dari Ankara.

Aksi-aksi unjuk rasa juga berlangsung hampir setiap hari di Turki untuk mendukung Morsi. Turki dan Mesir juga telah membatalkan pelatihan angkatan laut bersama yang direncanakan pada Oktober 2013. (Riz/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.