Sukses

Lapas Rusuh Lagi, Bamsoet Golkar: Bukti Menkumham Tak Mampu

Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mempertegas kembali terjadinya kerusuhan lapas bukti ketidakmampuan Menkumham Amir Syamsuddin.

Kerusuhan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) kembali terjadi. Kali ini terjadi di Lapas Kelas II A Labuhan Ruku di Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Anggota Komisi III bidang Hukum DPR Bambang Soesatyo menilai peristiwa ini bukti ketidakmampuan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana. Terutama dalam membenahi manajemen lapas.

"Ekses ketidakmampuan Menteri Amir dan wakilnya sudah melampaui batas toleransi. Presiden perlu memanggil keduanya untuk meminta pertanggungjawaban, serta mempertanyakan kesanggupan mereka meneruskan fungsi dan tugas pada jabatan masing-masing." ujar Bambang dalam pesan singkat kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (19/8/2013).

Sebab, menurut Bambang, hanya berselang 5 pekan dari kerusuhan Lapas Tanjung Gusta di Medan, sudah terjadi pembakaran lagi di LP Labuhan Ruku. Juga belum lama terjadi pembobolan rumah tahanan (Rutan) di Batam oleh para napi.

"Belum lagi kalau dikaitkan dengan temuan pabrik sabu di LP serta maraknya peredaran narkotika di LP," jelas pria yang akrab disapa Bamsoet itu.

Sehingga, lanjut dia, kritik dan kecaman kepada Amir serta Denny menjadi tidak berguna karena tidak akan menyelesaikan masalah. Setelah kasus Tanjung Gusta, kata Bamsoet, Amir dan Denny mestinya segera mengonsolidasi manajemen pada semua LP. Namun, karena Amir dan Denny tidak mampu mengendalikan bawahannya konsolidasi manajemen LP tak pernah terwujud.

Akibatnya, sambung Bambang, para napi terus membuat masalah. Sebagai contoh Lapas Labuhan Ruku dibakar setelah para napi terlibat kerusuhan.

"Tepat sebulan lalu, Rabu 17 Juli sekitar pukul 07.25 WIB, 12 tahanan kasus narkoba titipan Polresta Barelang dan Polda Kepri berhasil kabur dari Rutan Batam. Enam hari sebelum pembobolan Rutan Batam, napi di LP Tanjung Gusta membakar dan membobol LP itu," tegas politisi Golkar ini. (Riz/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini