Sukses

Polisi Diteror, Kapolri: Kita Kembangkan Keterkaitan Imam Syafei

Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan, pihaknya masih mengembangkan keterkaitan jaringan Imam Syafei dengan teror terhadap polisi

Polisi telah menangkap buronan teroris Imam Syafei yang diduga berencana mengebom Kedutaan Besar Myanmar. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan, pihaknya masih mengembangkan keterkaitan jaringan Imam Syafei dengan teror terhadap anggota polisi.  

"Yang di kedutaan Myanmar itu yang masih kita kembangkan," kata Timur Pradopo di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/8/2013) malam.

Timur mengaku belum dapat memastikan penangkapan Imam berkaitan dengan penembakan 2 anggota polisi Ipda Anumerta Endang Maulana dan Aipda Anumerta Koeshendratma di Pondok Aren, Tangerang, Jumat 17 Agustus lalu.

"Ada beberapa memang hasil tangkapan tapi belum mengait kepada kegiatan yang kemarin ya (penembakan)," ungkap dia.

Apakah penangkapan terhadap Syafei berkaitan dengan aksi teror selama sebulan ini? "Tentunya semua masih dalam proses pemeriaksaan," jawab Timur.

Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny Sompie mengatakan, Imam Syafei diduga mengetahui dan terlibat perencanaan teror terhadap umat Buddha dengan sasaran bom Kedubes Myanmar yang dapat digagalkan beberapa waktu lalu oleh polisi.

Menurut Ronny, penangkapan pria kelahiran Bayumas, 7 Februari 1992 itu merupakan hasil dari pengembangan kelompok Saepul yang tertangkap di Jalan Malioboro, depan halaman Hotel Inna Garuda, Yogyakarta.

"Syafei bersama Ovie, Rohadi, Imam dan Sigit yang telah tertangkap sebelumnya berlatih membuat bom yang dilatih oleh Sepriano alias Mambo," ujar Ronny.

Selain itu, sosok Syafei juga diketahui pernah ikut pelatihan militer di Gunung Salak pada Januari 2013. "Ia juga mencari dana untuk halaqoh atau anggota kelompoknya yang dipimpin Rohadi," imbuh Ronny. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini