Sukses

Penembakan Polisi Kian Marak, PDIP Desak SBY Reformasi Polri

Banyaknya aksi teror kepada aparat kepolisian dinilai sebagai bukti masih lemahnya institusi Polri.

Banyaknya aksi teror kepada aparat kepolisian dinilai sebagai bukti masih lemahnya institusi Polri. Karena itu, PDIP mendesak Presiden SBY segera turun tangan untuk mereformasi kepemimpinan di tubuh Polri.

"Saya kira Presiden harus cepat mengambil langkah untuk melakukan reformasi kepemimpinan di tubuh Polri," kata Sekjend PDIP Tjahjo Kumolo di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2013).

"Apapun kondisi Polri ini lemah, sampai polsek dibakar, polres dibakar, pembunuhan-pembunuhan warga-warga Polri. Saya kira ini perlu ada penanganan yang khusus, termasuk juga pemerintah," pungkas anggota Komisi I DPR ini.

2 Anggota Polsek Pondok Aren, Aipda Koeshendaratma dan Bripda Ahmad Maulana Endang tewas ditembak oleh orang tidak dikenal di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang pada Jumat 16 Agustus 2013 kemarin, sekitar pukul 21.30 WIB.

Karena gugur saat bertugas, kedua polisi itu naik pangkat luar biasa. Sehingga menjadi Ipda Anumerta Koeshendaratma dan Aipda Anumerta Ahmad Maulana Endang.

Sebelumnya, anggota Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Cilandak Aiptu Dwiyatno, meninggal dunia setelah ditembak orang tidak dikenal di sekitar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu 7 Agustus lalu sekitar pukul 05.00 WIB.

Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat Aipda Patah Saktiyono (53) juga menjadi korban penembakan 2 orang yang menggunakan motor di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Sabtu 27 Juli lalu sekitar pukul 04.30 WIB. (Rmn/Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini