Sukses

SBY Pidato, Anggota Dewan Diminta `Bungkam`

Saat Presiden SBY berpidato, anggota dewan diminta mendengarkan. Sebab bukan waktunya melakukan interupsi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan Pidato Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2014 disertai Nota Keuangan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/2013). Tak seperti sidang paripurna yang biasanya riuh, pidato SBY membuat parlemen hening.

Para anggota dewan tak sengaja diam. Mereka diminta bungkam. Ketua DPR Marzuki Alie mengingatkan anggotanya agar menyimak pidato SBY dengan seksama dan tidak melakukan interupsi.

"Anggota DPR diharapkan hanya mendengarkan karena bukan waktunya melakukan interupsi," kata Marzuki di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Anggota Komisi III Martin Hutabarat mengatakan, bungkamnya para anggota dewan dilakukan agar rapat paripurna berjalan dengan tertib dan khidmat. "Selama pidato kenegaraan berlangsung, anggota-anggota DPR dan DPD biasanya tidak melakukan interupsi demi tertib dan khidmatnya acara," ujar Martin.

Yang menjadi persoalan adalah, lanjut Martin, bagaimana tentang lembaga MA, MK, BPK dan MPR, di forum apa mereka dapat melaporkan kinerjanya kepada rakyat. Kemudian, bagaimana tentang sanksinya apabila lembaga-lembaga tersebut tidak pernah melaporkan kegiatannya kepada rakyat.

Ia menjelaskan, di MPR sekarang sudah dibahas masalah ini di Tim Kajian Ketatanegaraan, dan di Badan Legislasi DPR pun sudah beberapa kali di rapatkan hal yang sama pada pembahasan perubahan UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MD3.

"Arah pemikiran yang berkembang sekarang adalah pentingnya penyampaian laporan kinerja itu dilakukan oleh MA, MK, BPK dan MPR setiap tahun kepada rakyat secara langsung," kata Martin.

Pantauan Liputan6.com, suasana saat SBY membacakan pidatonya memang berjalan khidmat. Tak banyak suara-suara interupsi seperti biasanya kelakuan para anggota dewan kala sidang paripurna.

Hanya saja, beberapa kali terdengar tepuk tangan, apabila SBY membacakan hasil pencapaian negara. SBY pun membalasnya dengan ucapan terima kasih. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini