Sukses

Yon Raider Siap Diturunkan di Aceh

Sepuluh Yon Raider akan menggantikan 30 Yon TNI AD yang kini bertugas di Aceh. Empat warga yang diduga anggota GAM tewas dalam baku tembak dengan Yon Linud 501 di Desa Alue Pineung, Aceh Utara.

Liputan6.com, Cilacap: Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu memasang brevet merah pada anggota Batalyon Raider di Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (13/11). Yon Raider yang memiliki kemampuan tiga kali lebih baik ini akan menggantikan tentara infanteri di Nanggroe Aceh Darussalam. Menurut rencana, pasukan khusus yang dibentuk dari anggota delapan komando daerah militer dan Komando Satuan Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat ini akan dilantik di Jakarta, Desember mendatang.

Yon Raider memang dilatih khusus, bahkan diberi senjata khusus, SS1 V Raider yang lebih ringkas untuk pertempuran jarak dekat. Mereka dilatih di Kodam Diponegoro selama enam bulan. Lokasi latihan antara lain di pinggiran Kali Serayu, Cilacap. Dengan kemampuan menyusup dan menyergap tiba-tiba, diharapkan sepuluh Yon Raider yang telah berlatih dapat menggantikan 30 Yon TNI AD yang kini bertugas di Serambi Mekah.

Dalam peragaan kemarin, pasukan ini menunjukkan keterampilan menggagalkan penyelundupan senjata musuh (Gerakan Aceh Merdeka) ke markasnya melalui pinggir Sungai Krueng Perak. Para prajurit menyusup melalui tebing-tebing Cot Trieng. Anggota tim lain telah mengepung markas musuh dan sejumlah tentara mulai memasang peledak di tempat-tempat strategis.

Sementara itu, empat warga yang diduga anggota Gerakan Aceh Merdeka tewas dalam kontak senjata dengan anggota TNI di Desa Alue Pineung, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, kemarin. Satu pucuk senjata AK-47, satu pucuk M-16, satu pelontar GLM, sebuah pistol, dan ribuan amunisi disita.

Baku tembak berawal ketika pasukan TNI dari Yon Lintas Udara 501 berpatroli di Alue Pineung. Aparat menemukan jejak mencurigakan dan menyisir lokasi. Pertempuran pun pecah. Selanjutnya, jenazah ke-empat korban dievakuasi oleh warga sekitar dan diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.