Sukses

Bangun Permukiman di Jerusalem, Israel Provokasi Palestina-AS?

Pembangunan hunian Israel di Jerusalem Timur dinilai sebagai sebuah provokasi terhadap Palestina, Amerika Serikat, dan dunia.

Israel baru saja membebaskan 26 tahanan Palestina sebagai hasil dari dialog perdamaian kedua negara. Namun sebelumnya Israel menerbitkan izin pembangunan 942 unit hunian baru kepada warganya yang tinggal di Jerusalem Timur.

Hal ini menuai reaksi keras dari sejumlah pihak. Wakil Wali Kota Jerusalem Yosef Pepe Alalu menilai keputusan pembangunan Israel merupakan sebuah provokasi terhadap Palestina, Amerika Serikat, dan dunia.

"Keputusan ini adalah provokasi terhadap wilayah Palestina, Amerika, dan seluruh dunia yang menentang kelanjutkan pembangunan gedung," kata Yosef, seperti dimuat News.com.au, Rabu (14/8/2013).

Pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Abed Rabbo menyatakan, penerbitan surat izin pembangunan wilayah di Jerusalem Timur dan Tepi Barat telah mengancam dialog Israel dan Palestina.

"Pembangunan ini bisa menjadi preseden buruk dan bisa mengancam perundingan damai," ujar Yasser.

Senada dengan Yosef dan Yasser Juru bicara Organisasi pengawas permukiman Israel Peace Now, Lior Amihai mengkritik keras langkah Israel tersebut. Dia mengkhawatirkan akan ada lebih banyak lagi pembangunan wilayah.

"Bahkan, sebelum perundingan damai berlangsung pun, pemerintah (Israel) sudah menyabotase," ucap Lior.

Juru Damai Palestina Mohammad Shtayyeh pun memprotes kebijakan tersebut. Menurut dia, "Tampaknya, Israel tidak serius dengan perundingan damai yang akan berlangsung pada Rabu (hari ini)."

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengimbau Palestina agar tidak menanggapi kebijakan itu dengan emosional. Dia mengimbau dua belah pihak untuk tetap berfokus pada dialog lanjutan di Jerusalem.

"Diharapkan pengumuman pembangunan hunian ini tidak menggagalkan negosiasi," ujar Kerry dalam lansiran BBC.

Menurut Kerry, semua permukiman Israel itu ilegal atau tidak sah. Pihaknya telah mengkomunikasikannya dengan Israel. "Yang terpenting bisa cepat-cepat ke meja perundingan."

Michael Mann selaku juru bicara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton juga menegaskan, pengumuman izin terbit pembangunan Israel ilegal dan bisa menjadi 'torpedo' bagi dialog perdamaian dengan Israel.

"Ilegal di luar dari hukum internasional. Dan mengancam dialiog," tegas Mann.

Sekitar 500 ribu orang Yahudi tinggal di lebih dari 100 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel pada 1967 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pemukiman dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, meskipun Israel membantahnya. (Riz/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini