Sukses

Wilayah `Arek` Jadi Penentu Kemenangan Pilkada Jatim

Wilayah yang meliputi kawasan Surabaya, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik itu merupakan lumbung suara besar.

Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Faza Dhora Nailufar memprediksi wilayah Arek akan menjadi penentu kemenangan dalam Pilkada Jawa Timur 2013. Wilayah yang meliputi kawasan Surabaya, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik itu merupakan lumbung suara besar dengan penduduk relatif terdidik.

"Pak Karwo dan Bambang DH akan berebut wilayah Mataraman, sedangkan Gus Ipul dan Mbak Khofifah akan berebut wilayah Tapal Kuda, sehingga wilayah Arek akan menjadi zona penentu yang tidak mudah diperebutkan," kata Faza di Surabaya, Selasa (13/8/2013).

Pilkada gubernur dan wagub Jatim 2013 akan diikuti 4 peserta, yakni Soekarwo-Saifullah Yusuf (Partai Demokrat, PAN, PPP, PKS), Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah (PDIP), Eggi Sudjana-Muhammad Sihat (independen), dan Khofifah-Herman Sumawiredja (PKB dan parpol nonparlemen).

Menurut Kepala Laboratorium Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang itu, perebutan wilayah Mataraman dan Tapal Kuda itu sudah berlangsung sengit, apalagi pasangan Bambang DH-Said Abdullah juga sudah aktif melakukan blusukan ke wilayah Mataraman.

"Jadi, Pak Karwo akan bersaing dengan Bambang DH untuk memperebutkan wilayah itu, sedangkan Gus Ipul dan Mbak Khofifah akan memperebutkan wilayah Tapal Kuda, bahkan persaingan Gus Ipul dan Mbak Khofifah di Tapal Kuda itu sudah berjalan tanpa disadari," ujarnya.

Namun, wilayah Arek itu masih relatif tidak tersentuh, karena masyarakatnya lebih terdidik dan kesadaran politiknya juga tinggi, sehingga tidak mudah dipengaruhi, apalagi diperebutkan.

"Tapi, wilayah itu memiliki jumlah pemilih yang cukup signifikan, karena itu pasangan calon yang mampu merebut hati masyarakat di wilayah Arek akan mendapatkan tambahan suara yang optimal," kata Wakil Sekretaris ISNU Jatim itu.

Faza menegaskan, dukungan parpol terbesar saat ini dimiliki pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yakni 60% lebih, sedangkan Bambang DH-Said Abdullah hanya 17%, lalu Khofifah-Herman sebanyak 15% dan pasangan independen Eggi-Sihat sekitar 5%.

"Itu kalau mesin parpol jalan, tapi faktanya mesin Ormas yang menjadi ajang berebut pengaruh dalam pilkada kali ini, misalnya Soekarwo dan Bambang DH berebut suara GMNI, Khofifah-Gus Ipul berebut suara dari PMII, HMI, Ansor, Muslimat, dan elemen NU lainnya, termasuk pesantren," tukas Faza. (Ant/Mut/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini