Sukses

Pesantren Kilat buat Murid TK di Bandung

Mayoritas pengelola TK di Bandung, Jawa Barat, menggelar pesantren kilat buat anak didiknya. Anak jalanan dan preman di Brebes, Jawa Tengah, diajari pendidikan agama.

Liputan6.com, Bandung: Ada kegiatan yang boleh dibilang sudah menjadi tradisi di Bandung, Jawa Barat, setiap kali Ramadan. Di Kota Kembang ini, mayoritas pengelola taman kanak-kanak menggelar pesantren kilat buat anak didiknya. Tak heran, suasana TK sedikit berubah ketimbang hari biasa. Busana yang dikenakan para murid, materi pelajaran, serta permainan pun sangat Islami.

Dari pemantauan SCTV, murid laki-laki tak canggung mengenakan baju koko dan peci haji. Sementara yang perempuan terlihat cantik dengan busana muslimat lengkap dengan jilbab. Para guru yang memiliki pengetahuan tentang agama Islam mengajarkan mereka mengenai ayat-ayat suci Alquran, tata cara melaksanakan salat lima waktu, mengumandangkan azan, bahkan tata cara membangunkan orang untuk makan sahur.

Namanya bocah, gelak tawa, dan canda ria tetap mewarnai kegiatan pesantren kilat. Bagi para pengelola TK, kegiatan ini sengaja digelar agar anak-anak didik memiliki bekal dan pengetahuan mengenai Islam. Mereka tak menarik tambahan biaya untuk kegiatan ini.

Di Brebes, Jawa Tengah, selama Ramadan, setiap petang menjelang berbuka, puluhan anak jalanan dan preman mendapatkan pendidikan membaca dan menulis ayat-ayat suci Alquran, serta pendidikan moral. Saat diajari ustad Nachib Shodik, mereka tekun menyimak. Penampilan mereka juga berbeda dengan kesehariannya. Anak-anak jalanan itu mengenakan peci serta bersarung rapi.

Program ini memang sengaja diselenggarakan untuk memberi kesempatan pada mereka yang selama ini mendapat predikat preman untuk belajar ilmu agama. Menurut para santri, mereka merasa prihatin engan kehidupan anak jalanan dan preman. Padahal, tindakan kriminal yang kerap kali dilakukan disebabkan karena mereka tak mempunyai keterampilan.(SID/Sugihartono dan Budi Harto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.