Sukses

Jadi `Target Teror`, 2 Barracuda Jaga Salat Id di Mabes Polri

Pengamanan salat Id berlangsung ketat. Tak hanya Brimob, Densus 88 pun dikerahkan.

Mabes Polri memperketat pengamanan salat Idul Fitri di lapangan Bhayangkara, Kebayoran Baru, Jakarta. Sholat yang dihadiri Kapolri Jenderal Timur Pradopo beserta jajarannya ini dijaga dua mobil taktis Barracuda, mobil penjinak bom, dan puluhan satuan anti teror Brimob.

"Ini karena Mabes Polri jadi target. Makanya kita melakukan pengamanan," ujar salah seorang anggota kepolisian yang tidak mau disebutkan namanya di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta (8/8/2013).

Perwira polisi tersebut juga mengatakan, pengamanan ini juga akibat penembakan terhadap anggota kepolisian yang terjadi beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, puluhan personel antiteror Brimob bersenjata lengkap  ini berjaga di segala penjuru lapangan Bhayangkara.

Para jamaah yang ingin masuk melaksanakan salat Idul Fitri harus melewati satu pintu utama dengan pemeriksaan yang dilakukan belasan anggota Brimob. Dengan menggunakan pintu X-Ray dan metal detector, para anggota Brimob yang juga dari polisi wanita ini juga memeriksa barang-barang bawaan para jamaah. Selain Brimob, penjagaan juga dilakukan tim Densus 88 Mabes Polri.

Ancaman kepada anggota polisi di seluruh wilayah saat ini sedang meningkat. Rabu (7/8) dini hari, seorang anggota polisi dari Kepolisian Cilandak,  Ipda Anumerta Dwiyanto, meninggal dunia akibat ditembak orang tak dikenal.

Sebelumnya, Anggota Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono, ditembak pelaku tak dikenal di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, pukul 04.30 WIB, 27 Juli 2013.

Selain personel, kantor polisi juga jadi sasaran. Pada 13 Mei 2013 pos polisi di jalan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya dilempar bom Molotov.

Kemudian, pada awal Juni, Mapolres Poso di Sulawesi Tengah diserang pelaku bom bunuh diri. Dan, Sabtu (20/7) , giliran kantor Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya, diteror ledakan bom panci. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini