Sukses

Terusir dari Kampung Halaman, Lebaran Warga Syiah Hampa

Mereka tidak bisa merayakan Lebaran di kampung halaman mereka di Madura, setelah terusir akibat konflik.

Idul Fitri 2013 akan dilalui para pengungsi Syiah di Sidoarjo Jawa Timur dengan keprihatinan. Sebab mereka tidak bisa merayakan Lebaran di kampung halaman mereka di Madura setelah terusir akibat konflik.

Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (7/8/2013), para penganut Syiah di Rumah Susun Puspa Agro Jemundo Sidoarjo Jawa Timur menjalani hari-hari dalam kehampaan.

Kehampaan itu makin terasa ketika Hari Raya Idul Fitri segera tiba. Harapan mereka untuk merayakan Lebaran bersama sanak saudara pun pupus. Karena mereka terusir dari kampung halaman, akibat konflik antar warga dan pemerintah yang melarang mereka untuk pulang. Dengan alasan faktor keamanan.

Selain itu, para pengungsi juga memang tidak memiliki biaya untuk pulang. Para pengungsi pun mempertanyakan janji presiden yang akan memulangkan mereka sebelum Idul Fitri.

"Lebaran tahun ini terasa hampa bagi kami diusir dari kampung halaman. Ke mana janji Bapak Presiden SBY yang berjanji memulangkan kami sebelum Idul Fitri?" kata Koordinator Pengungsi, M Zaini.

Konflik antara penganut Syiah dan warga di Sampang Madura kian berlarut-larut. Sejak kerusuhan terjadi pada 2012, hingga kini nasib penganut Syiah kian tidak pasti.

Setelah kerusuhan, mereka sempat diungsikan ke GOR Sampang. Namun, Juni lalu, mereka diusir oleh ribuan warga. Hingga akhirnya mereka terpaksa pindah ke Rumah Susun Puspa Agro Jemundo Sidoarjo. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.