Sukses

Lebaran, Warga Yordania Pilih Beli Makanan Daripada Pakaian

Perayaan Hari Raya Idul Fitri selalu identik dengan pakaian baru. Tapi tidak demikian dengan yang terjadi di Yordania.

Perayaan Hari Raya Idul Fitri selalu identik dengan pakaian baru. Hampir seluruh warga dunia berbondong-bondong membeli baju baru untuk Lebaran.

Tapi tidak demikian dengan yang terjadi di Yordania. Warga di negara Timur Tengah itu lebih memilih membeli makanan daripada pakaian.

Ali Abbadi, penjual pakaian di Amman, menyatakan, dagangannya tahun ini sepi. Penjualannya menurun drastis dibanding tahun lalu.

"Tahun lalu saya bisa meraup untung 1.000 Dinar (sekitar Rp 14 juta). Tapi kali ini baru dapat 200 dinar (sekitar Rp 2,9 juta)," ungkap Ali, seperti dimuat Al Arabiya, Rabu (7/8/2013).

"Sepekan terakhir, pembeli sepi," imbuh dia.

Pria ini juga menjelaskan, tren warga Lebanon saat ini sudah berubah. Dari yang awalnya banyak membeli pakaian, sekarang makanan.

"Kini pelangganku lebih memilih membeli pakaian untuk membantu pengungsi Suriah daripada membelikan baju mahal untuk anaknya. Hal tersebut mempengaruhi bisnis," jelas Ali.

Pedagang lain Saif Ammari menuturkan, toko pakaiannya yang telah didirikan sejak 10 tahun lalu semakin sepi pembeli. "Banyak orang memilih untuk tidak membeli pakaian," ujar Saif.

Kue Laris

Ketika penjualan pakaian lesu, makanan laris manis. Manajer toko kue dan permen mengatakan kepada Jordan Times, permintaan akan barang-barang yang dijualnya semakin meroket. Semakin dekat Lebaran, semakin ramai pembeli.

"Tiga hari terakhir Ramadan, orang-orang banyak pergi ke toko untuk membeli makanan Lebaran," ujar manajer yang tidak disebutkan namanya itu.

Ossamah Durah, pemilik restoran dan toko kue, mengaku pendapatannya terus bertambah. "Kami harap penjualan ini terus terjadi."

Seorang pembeli, Mamoun Yaseen mengungkap membeli makanan merupakan hal paling wajib untuk Lebaran. "Ini merupakan kewajiban, karena bakal banyak orang datang ke rumah kami saat Lebaran. Jadi kami harus sediakan cokelat, kopi, dan kue," ujarnya. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini