Sukses

Pembunuh Sisca Yofie Diduga Hanya Berniat Membuat Cacat

Pembunuhan manajer perusahaan multifinance di Bandung, Sisca Yofie, diduga tidak terencana. Bahkan, pelaku disinyalir tak berniat membunuh.

Pembunuhan manajer perusahaan multifinance di Bandung, Sisca Yofie, diduga tidak terencana. Bahkan, pelaku disinyalir tak berniat membunuh wanita 34 tahun itu.

Hal itu diungkapkan pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel. Menurutnya, dalam kasus ini terlihat adanya rangkaian perilaku pembunuhan yang tidak efisien. Padahal, efisiensi merupakan salah satu misi dari sebuah kejahatan.

"Pelaku tidak memenuhi misi efisiensi itu. Karena, kalau memang berniat menghabisi korban, ya sudah habisi saja di tempat. Kenapa harus melukai bagian tubuh yang susah membuat mati, seperti di kening? Kenapa harus ada penyeretan segala? Kalau mau membunuh langsung saja tusuk di bagian dadanya," jelas Reza saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Universitas Indonesia ini menduga, pelaku awalnya hanya ingin melakukan pencederaan parah saja. Namun, karena mungkin korban melawan, pelaku menjadi emosi dan kebablasan.

"Dari informasi yang saya baca, menunjukkan pelaku ini sebatas mau melakukan pencederaan parah kepada korban. Mungkin mau menghilangkan kecantikan dan kemolekan korban. Tapi aksinya kebabalasan. Emosi pelaku meluap hingga merusak perencanaan aksinya," paparnya.

"Saya tidak menganggap ini kejahatan yang berencana, ini accidental crime. Bahkan pelaku tidak menduga korban akan sampai meninggal," imbuh Reza.

Berdasarkan hasil olah TKP, dipastikan pelaku menyeret Sisca Yofie dengan menggunakan sepeda motor sejauh 1 kilometer.

Sementara, warga yang berada di sekitar TKP mengungkap, saat ditemukan kondisi wanita 34 tahun itu sangat mengenaskan namun masih dalam keadaan bernyawa. Korban sempat berada di lokasi sekitar satu jam setengah lamanya sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit dan meninggal dalam perjalanan. (Mut/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.