Sukses

Buruh Migran Jatim Dukung Jumhur Ikut Konvensi Demokrat

"Kami butuh pemimpin yang perhatian terhadap kaum buruh dan pekerja dalam membela serta memperjuangkan hak dan kesejahteraannya," kata Atik.

Komunitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tergabung dalam Buruh Migran Indonesia (BMI) mengatakan bursa Pilpres 2014 mendatang diharapkan mampu menjaring dan memilih calon-calon pemimpin yang memiliki kemampuan memperjuangkan hak dasar masyarakat khususnya kaum buruh dan para pekerja.

Koordinator Komunitas BMI Jawa Timur Atik Tri Astuti menilai Capres selama ini didominasi dari unsur, politikus, TNI dan pengusaha dan belum mewakili keinginan dan harapan rakyat Indonesia.

"Sekarang ini, rakyat berharap dapat memilih dan dipimpin seorang tokoh muda dari unsur aktivis yang dikenal berani dan terbukti memikirkan dan membela rakyat," kata Atik melalui siaran pers di Jakarta, Senin (4/8/2013).

Karena itu, Ia menambahkan Komunitas TKI-BMI mendorong Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat untuk ikut dalam Konvensi Demokrat yang telah dibuka. Lantaran, Jumhur merupakan tokoh muda yang dipercaya mampu memimpin negeri ini lebih baik lagi.

"Kami butuh pemimpin yang mempunyai perhatian serius terhadap kaum buruh dan para pekerja dalam membela serta memperjuangkan hak dan kesejahteraannya," ujar Atik.

Ia menjelaskan alasan BMI memberikan dukungan kepada Jumhur karena pejabat yang berani memperjuangkan standarisasi upah TKI. Selain itu sosok alumni ITB 80-an itu dinilai berhasil dalam membangun sistem online yang bisa menghapuskan perdagangan orang dalam sistem penempatan TKI.

"Dia pun dinilai orang yang berani memperjuangkan TKI dalam diplomasi Internasional. Apalagi, sejak BNP2TKI dipegang dia lembaga itu telah lima kali memperoleh penghargaan secara berturut-turut dalam laporan keuangan BPK dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)," tandas dia.

Atik menjelaskan bahwa dukungan komunitas TKI yang tergabung dalam BMI Jawa Timur itu berasal dari daerah Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Blitar, Kota Malang, Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Tuban, Situbondo, Sampang, Pamekasan, Ngawi, Madiun, Lamongan, Bondowoso dan Jombang. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini