Sukses

Kelanjutan Proyek Keruk Sungai, Jokowi: Tunggu Bank Dunia

"Kendalanya di administrasi saja, dokumen saja. Jadi atau nggak jadi, belum tahu. Padahal proses berjalan semuanya," kata Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan proyek pengerukan 13 sungai besar di Jakarta yang dikenal dengan program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), masih belum dapat dipastikan pengerjaannya.

Menurutnya, proyek itu terkendala karena Bank Dunia belum memberikan sinyal kepada Pemprov DKI untuk mengerjakannya. "Ya, belum ada sinyal. Kalau sudah ada sinyal, akan kita lelang (kontraktor)," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu di Muara Angke, Minggu (4/8/2013).

Ia menambahkan proyek JEDI yang merupakan kerjasama Bank Dunia, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Pemprov DKI itu masih mengambang. Dikarenakan adanya syarat-syarat pinjaman Bank Dunia yang tidak diterima Pemprov DKI karena dianggap terlalu mendikte.

Jokowi menjelaskan proyek JEDI terkendala administrasi atau masalah dokumen-dokumen pinjaman. Mantan Walikota Surakarta itu juga tidak dapat memastikan jadwal pencaian pinjaman Bank Dunia untuk segera melaksanakan proyek pengerukan itu.

"Kendalanya di administrasi saja, dokumen saja. Jadi atau nggak jadi, belum tahu. Padahal proses berjalan semuanya," kata Jokowi.

Saat menyambangi Balaikota Jakarta sekitar 2 bulan lalu,  Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, mengaku optimistis groundbreaking proyek JEDI bisa berjalan. Untuk mewujudkan keinginan itu, Bank Dunia berjanji segera melaksanakan kontrak kerja sama. Tetapi, Pemprov DKI belum juga mendapatkan kepastian dari pihak Bank Dunia. (Adi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.