Sukses

Asosiasi PKL: Jangan Sampai Virus Ahok Menjalar, Bahaya!

Asosiasi PKL Indonesia akan menyomasi Ahok. Mereka tidak ingin virus Ahok menjalar ke kota lain. Dianggap berbahaya.

Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) masih sakit hati dengan sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada para PKL Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meski tak ditanggapi serius, APKLI tetap akan menyomasi pria yang karib disapa Ahok itu.

"Mestinya Ahok ajak mereka (PKL) ngomong baik-baik. Mereka itu seharusnya dimanusiakan, bukan dengan dikata-katain, diancam dimasukkan penjara, dan tekanan-tekanan lainnya. Mereka itu mudah ditata, dibina, dan diberdayakan, asal sikap pemerintah manusiawi," ucap Ketua APKLI Ali Mahsun di Jakarta, Sabtu (3/8/2013).

"Kalau sampai virus Ahok ini sampai menjalar ke kota lainnya, bisa-bisa bahaya. Pernyataan seperti itu tidak pantas diucapkan pemimpin, tapi penjajah," imbuhnya.

Menurut Ali, upaya relokasi itu seharusnya dilakukan melalui sebuah forum dialog. Sehingga aspirasi pedagang terkait lahan relokasi yang diinginkan bisa didengar. Tidak seperti yang terjadi saat ini, para PKL secara sepihak dipindahkan ke Blok G Tanah Abang.

"Sekarang kan tanpa dialog. Buktinya pedagang dipindahkan ke Blok G yang kumuh, bau kambing, tempat mesum, dan jembatannya belum berfungsi penuh. Itu buktinya. Mereka harusnya dilibatkan dalam menentukan nasib dan masa depan mereka" cetusnya.

Ali menuturkan, para PKL ini sebelumnya adalah para pedagang yang juga berjualan di dalam gedung. Namun mereka harus tersingkir ke pinggir jalan karena kalah bersaing dengan pedagang lain yang bermodal besar dan mahalnya harga sewa kios saat ini.

"Mereka itu awalnya banyak yang berdagang di dalam, tapi akhirnya harus tersingkir karena modalnya nggak kuat. Kalau ketika digusur sepihak mereka melawan, ya wajar. Tatkala terinjak pasti protes, membela diri atau kami melakukan langkah bertahan," pungkas Ali.

Niat APKLI untuk menyomasi Ahok bermula dari ancaman kepada para PKL yang membandel dan tak mau ditertibkan. "Kami akan tertibkan gimana pun caranya. Sekarang kami kan persuasif, sudah sosialisasi terus. Kalau ngeyel ya kami penjarakan," tegas Ahok 16 Juli lalu. (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini