Sukses

Wiranto: Saya Serahkan Rekor Tercepat KSAD pada Jenderal Moeldoko

Wiranto mengungkapkan, ia pernah memecahkan rekor sebagai KSAD tercapat yakni hanya selama 6 bulan saja sebelum menjabat Panglima TNI.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Moeldoko kepada DPR untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan sebagai Panglima TNI, menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono.

Langkah SBY ini, mendapatkan dukungan dari Mantan Panglima TNI Wiranto kendati Moeldoko baru menjabat KSAD selama 2 bulan menggantikan Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun.

Wiranto mengungkapkan, ia pernah memecahkan rekor sebagai KSAD tercapat yakni hanya selama 6 bulan saja sebelum menjabat Panglima TNI. Karena itu, ia menyerahkan rekor itu kepada Moeldoko yang baru menjabat 2 bulan sebagai KSAD lalu diangkat menjadi Panglima TNI.

"Saya waktu itu saya KSAD tercepat yakni 6 bulan, maka saya serahkan piala kecepatan menjadi KSAD kepada Pak Moeldoko," kata Wiranto sambil berkelakar saat acara buka puasa bersama dengan Wartawan di Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Lebih lanjut, Wiranto mengatakan sosok Moeldoko merupakan orang yang tepat jika diangkat menjadi Panglima TNI. Lantaran, Moeldoko merupakan prajurit terbaik diangkatannya di AKABRI. Apalagi, Moeldoko pernah mendapatkan tanda jasa Adimakayasa.

"Pak Moeldoko itu orang baik, karena dia lulusanya dari AKABRI dia mendapatkan lulusan terbaik dan mendapatkan Adimakayasa. Jadi dia menjadi lulusan akademi terbaik," ungkapnya.

Tak Ada Sogok Menyogok

Wiranto menjelaskan, dalam militer ada yang namanya NRP atau Nomor Register Pokok yang mencatat catatan karir seorang prajurit dan itu tersusun secara baik. Karena itu, segala bentuk catatan dari seorang prajurit itu bisa terlihat secara terang benderang dengan melihat dari NRP-nya.

Dengan demikian, Wiranto menegaskan tidak ada praktik sogok-menyogok untuk mendapatkan pangkat maupun jabatan dalam organisasi TNI. Karena itu, Wiranto yakin pengangkatan Moeldoko menjadi Panglima TNI dipastikan tak ada praktik tersebut meski Moeldoko baru menjabat KSAD selama 2 bulan.

"Jadi tipis kemungkinan melakukan sogok-menyogok, jadi yang lulus ini merupakan orang yang lolos seleksi yang cukup bagus. Nah begitu juga Pak Moeldoko," tuturnya.

Lebih jauh, Wiranto menjelaskan jika dilihat dari segi usia yang tercepat menduduki posisi Panglima TNI antara dirinya dengan Moeldoko maka yang paling tercepat adalah dirinya. Karena, Wiranto menjadi Panglima TNI di usia 50 tahun. Sedangkan Moeldoko jika terpilih menjadi Panglima TNI nanti, dia berusia 57 tahun. "Tapi itu nggak apa-apa," ungkapnya.

"Nah kalo Pak Moeldoko itu mendapatkan kepercayaan, maka dia merupakan perwira tinggi yang tepat untuk saat ini. Karena saya memahami kondisi untuk sat ini," tandas Wiranto.

Moeldoko resmi menjabat KSAD menggantikan Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo pada 20 Mei 2013 lalu. Sementara Pramono Edhie yang juga adik ipar SBY, kini telah bergabung dan duduk sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Moeldoko adalah purnawirawan Jenderal TNI yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.
    Moeldoko adalah purnawirawan Jenderal TNI yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.

    Moeldoko

  • Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
    Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan

    Wiranto

  • KSAD