Sukses

Cegah Kejahatan di Angkutan Mudik, Kondektur Diharapkan Peduli

Kondektur atau kernet bus diminta lebih peduli dan memberikan pelayanan terhadap penumpangnya.

Tindak kriminalitas di kendaraan umum kerap meningkat saat memasuki musim lebaran. Tak terkecuali di angkutan umum antarkota. Karena itu, kondektur atau kernet bus diminta lebih peduli dan memberikan pelayanan terhadap penumpangnya.

Demikian imbauan Kasubdit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Warsinem dalam acara sosialisasi cara berkendara aman dan tertib berlalu lintas kepada para pengemudi bus antarkota di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2013).

Warsinem mencontohkan, seorang kernet dapat mencegah aksi pembiusan di bus ketika ada penumpang yang terlihat mencurigakan. Misalnya, saat penumpang tertidur cukup lama, seorang kernet sebaiknya membangunkan agar penumpang itu dapat menjaga barang bawaannya.

"Misalnya ini orang kok tidur lama banget. Kernet bisa melihat dong, ini orang kenapa tidur terus sih? Paling nggak kalau dibangunkan barangnya bisa aman. Jadi pelaku kejahatan di bus itu biasanya turun bersama penumpang. Makanya kernet tolong peduli kepada penumpang," ujarnya.

Selain mengingatkan kernet, ia juga mengingatkan kepada para pengemudi angkutan, bus antarkota khususnya, untuk tertib berlalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan di perjalanan.

"Kalau di jalan, ingat anak istri, mereka menunggu di rumah. Makanya kalau berangkat kerja minta izin restu istri doa supaya berkah," ujarnya.

Bahaya ugal-ugalan di jalan, lanjut Warsinem, dapat menyebabkan korban jiwa di jalan. Misalnya menabrak orang atau pengendara lain. "Hukuman sampai 6 tahun dan Rp 75 juta, kalau Anda melarikan diri. Kasihan kan? Kalau kita nabrak, anak istri ngantre (jenguk) tiap hari. Nggak mau kan?"

Warsinem menambahkan, untuk mengamankan Operasi Ketupat, hampir seluruh anggota Polantas dikerahkan di sejumlah titik. "Ada 4.000 personel turun semua dari Polda Metro Jaya. Mereka bekerja 24 jam secara bergantian," imbuhnya. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.