Sukses

[VIDEO] Pecah Kongsi, Ratu Atut: Tanya ke Pak Rano Karno

Kabar perpecahan ini pertama kali diungkapkan oleh rekan satu partai Rano Karno di PDI Perjuangan, Dedy Gumelar alias Miing.

Hubungan antara Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan wakilnya, Rano Karno, dikabarkan retak setelah 2 tahun mereka memimpin. Munculnya isu perpecahan ini dianggap pengamat politik sebagai bagian dari upaya menaikan posisi tawar.

Retaknya hubungan ini disebut lantaran Rano Karno dikabarkan tidak nyaman karena kurang diberi peran dan kurang mendapatkan akses kepada media. Bahkan, aktor yang identik dengan tokoh si Doel ini disebutkan berniat mengundurkan diri.

Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh rekan satu partai Rano Karno di PDI Perjuangan, Dedy Gumelar alias Miing. Namun kabar ini langsung dibantah Ratu Atut. Atut menegaskan, hubungannya dengan Rano Karno sejauh ini baik-baik saja.

"Kata siapa (retak), tanya saja ke Pak Rano-nya. Masa pecah kongsi. Sejak awal kan kami sepakat melaksanakan tugas," kata Ratu Atut dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (27/7/2013).

Sementara itu, pengamat politik Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten menilai, hubungan Atut dan Rano Karno tetap menyimpan potensi ketidakharmonisan. Karena sejak awal, Rano Karno dipinang atut karena faktor popularitas.

"Rano dipinang itu bukan orang yang punya prestasi, tapi orang yang dianggap dapat percantik gubernur untuk naik. Rano dari awal sadar posisinya tak akan lebih bisa setara, dominasi," kata pengamat politik dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten.

Perpecahan antara kepala daerah dan wakilnya bukan kali ini saja terjadi. Dicki Chandra misalnya, pada tahun 2011 dia mengundurkan diri dari jabatan Wakil Bupati Garut. Ini terjadi setelah terjadi perpecahan antara Dicki Chandra dan Bupati Garut saat itu, Aceng Fikri. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.