Sukses

Bapak, Ibu, dan 2 Anak Tewas dalam Musibah Banjr di Gorontalo

Korban 7 orang hilang, 4 diantaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dan 3 lainnya masih hilang.

Banjir dan tanah longsor yang kembali melanda Gorontalo, Sulawesi Tengah pada Jumat 26 Juli 2013 dini hari menyebabkan korban jiwa.

"Korban 7 orang hilang, 4 diantaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dan 3 lainnya masih dalam pencarian di Kecamatan Bone Pantai dan Desa Ombulo," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (27/7/2013).

Sutopo menjelaskan, korban meninggal masih satu keluarga. Korban bernama Pardi Hulalangi (34) sebagai kepala rumah tangga, Karsum Tilola (30) ibu rumah tangga. Sementara Rafiah Hulalangi (10) dan Hamzah Hulalangi (7) anak pasangan Pardi dan Karsum.

Menurut Sutopo, banjir terjadi di Kecamatan Bone Pantai yakni Desa Tongo dan Desa Ombulo Hijau. Juga di Kecamatan Bulawa yaitu Desa Penomon Tiga. "Banjir terjadi sekitar pukul 00.30 Wita. Akibat hujan deras yang menyebabkan Sungai Tongo meluap. Topografi pegunungan meningkatkan kerentanan."

Warga yang mengalami dampak bencana ini sebanyak 157 KK atau 611 jiwa. Warga yang mengungsi 53 KK atau 212 jiwa. Kelompok rentan di pengungsian di antaranya ibu hamil 8 orang, balita 34 anak, dan lansia 55 orang.

Sementara kerugian materil di Kecamatan Bone Pantai, Desa Tongo, lanjut Sutopo, 9 rumah rusak berat, 43 rusak ringan, 1 sekolahan rusak ringan, 1 masjid rusak ringan.

Kerusakan di Kecamatan Bone Pantai Desa Ombulo masih dalam pendataan. Dan di Kecamatan Bulawa tepatnya di Desa Penomon Tiga 25 unit rumah rusak ringan,1 jembatan putus yang menghubungkan Pantai Selatan ke Trans Sulawesi.

"Kondisi muktahir, banjir masih menggenangi beberapa wilayah dengan tinggi banjir 50-100 centimeter," ujarnya.

Upaya yang telah dilakukan saat ini, jelas Sutopo, BPBD sudah menerjunkan tim ke lapangan bekerjasama dengan instansi terkait yakni TNI dan Polri guna melakukan pencarian korban. BPBD saat ini masih terus melakukan assessment dan memberikan bantuan makanan siap saji dan pakaian layak pakai.

"BPBD Kabupaten berkoordinasi dengan BPBD Provinsi untuk memberikan bantuan makanan. BNPB memberikan bantuan dana siap pakai Rp 250 juta untuk operasional penanganan tanggap darurat," ujarnya.

Masa tanggap darurat, imbuh Sutopo, ditetapkan Bupati selama 7 hari mulai 26 Juli hingga 1 Agustus 2013. Untuk kendala di lokasi saat ini kendaraan tidak dapat masuk sejauh 5 kilometer ke daerah longsor di Kecamatan Bone Pantai, Desa Ombulo Hijau. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini