Sukses

Tramtib DKI Dibekali Senjata Gas Air Mata

Anggota Tramtib DKI Jakarta akan dibekali senjata gas air mata. Namun, pengadaan senjata itu belum dikonsultasikan dengan anggota DPRD Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta: Petugas Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) Pemerintah Daerah Jakarta akan dilengkapi dengan 60 unit senjata gas air mata pada pertengahan Februari mendatang. Rencana itu diungkapkan Kepala Kantor Tramtib Jakarta Hadi Utomo, di Jakarta, baru-baru ini.

Hadi menegaskan, Tramtib yang juga sering disebut sebagai satuan Polisi Pamong Praja itu perlu dibekali senjata. Sebab, tugas yang mereka emban banyak mengandung resiko. Apalagi, sebagian anggota Tramtib ada yang terluka akibat perlawanan massa.

Menurut Hadi, pada tahap awal, senjata-senjata itu akan diberikan kepada para Komandan Tramtib yang telah lulus Psikotes dan mendapat izin dari Markas Besar Polri. Anggaran pembelian 60 unit senjata gas air mata itu telah masuk dalam rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun 2001.

Senjata gas air mata buatan Jerman itu, papar Hadi, memiliki jarak tembak efektif sejauh tujuh hingga 10 meter dengan jumlah peluru 10 butir. Namun, peluru yang digunakan hanya peluru gas air mata dan peluru hampa.

Rencana Pemda DKI itu juga didukung oleh Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya. Dukungan itu disampaikan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Mulyono Sulaeman di sela Acara Pendidikan 850 Calon Bintara, di Jakarta, Selasa siang.

Menurut Mulyono, hal itu akan mendukung kerjasama antara kepolisian dengan masyarakat dan setidaknya akan menciptakan situasi kondusif. Kendati begitu, menurut Mulyono, kebijakan itu harus sesuai dengan prosedur, di antaranya harus dengan izin serta proses seleksi ketat dari Polda Metro Jaya

Sementara ini, rencana pengadaan senjata bagi Tramtib ternyata belum dikonsultasikan dengan anggota DPRD Jakarta. Namun, Posman Siahaan, seorang anggota DPRD Jakarta, mengatakan bahwa DRPD DKI Jakarta menyetujui gagasan pengadaan senjata itu.(ICH/Insan Kamil dan Eko Purwanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.