Sukses

SBY Mengaku Terima 3,6 Juta SMS Keluhan dari Rakyat

"Aduan-aduan mereka banyak di antaranya soal keadilan," ungkap Presiden SBY.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku telah menerima 3,6 juta SMS atau pesan singkat berisi aneka keluhan dan pengaduan tentang situasi dalam negeri sejak pertengahan 2005.

"Aduan-aduan mereka banyak di antaranya soal keadilan. Tentu saya salurkan semua apa yang saya terima dan saya dengar," kata SBY di Istana Negara, Jumat, pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Bantuan Hukum.

"Jadi kalau ada yang mengatakan, pasti SBY itu hanya mendengarkan yang menyenangkan saja. Itu tidak benar," ujar dia.

Selain menerima aduan melalui pesan singkat, sejak bergabung dengan media sosial, SBY mengaku telah memiliki followers Twitter sebanyak 2.894.542 orang dan 356.172 teman di Facebook, yang dapat secara bebas melontarkan keluhannya.

"Di antaranya tidak sedikit yang marah-marah kepada saya. Mestinya kepada orang lain, tapi kepada saya," ujar SBY.

"Ada yang merasa kok begini. Jangan pedulikan bahasanya. Bahasanya ada yang kasar, ada yang tidak. Tapi yang penting tangkap esensinya apa yang disampaikan kepada saya," katanya.

Banyak BAP Bocor ke Publik

Dari seluruh keluhan yang diterima, SBY menggarisbawahi 10 hal penting, yang pertama soal pengadilan oleh media. "Banyak saudara kita melalui komunikasi dengan saya yang menganggap kok banyak di Indonesiatrial by the press," tutur SBY.

"Pengadilan belum mengambil keputusan, kok media sudah memvonis seolah seseorang itu bersalah. Belum apa-apa sudah dinyatakan bersalah," katanya seraya menambahkan bahwa semua belum dinyatakan bersalah kecuali sudah ada ketetapan hukum.

Hal penting yang kedua,lanjut SBY, adalah soal kebocoran dokumen negara, seperti berita acara pemeriksaan yang semestinya rahasia. "Bayangkan kalau di tangan media," katanya.

Keluhan selanjutnya, tambah SBY, adalah mengenai putusan majelis hakim yang dinilai tidak tepat atau dianggap tidak adil dan keluhan para kepala daerah tentang upaya oknum aparat yang mencoba mencari-cari kesalahan.

Selain itu, masyarakat berharap tidak ada tekanan dari siapapun terhadap penegak hukum sehingga hukum dan keadilan benar-benar yang berbicara. "Saya mengajak semuanya jangan memberikan tekanan apapun kepada penegak hukum," ujar Presiden ke-6 RI itu.

Imbau MA dan KPK

Pengaduan lainnya adalah tentang imbauan untuk mendukung penegak hukum, menghindari dugaan rekayasa politik serta kecurigaan dilakukannya kesepakatan poltik.

"Masih ada kecurigaan di masyarakat jangan-jangan ada kesepakatan politik. Dalam rangka refleksi dan kontempelasi ini mari kita betul-betul. Tidak ada kesepakatan politik apapun," tutur dia.

Warga juga mengeluhkan intimidasi terhadap majelis hakim, dugaan suap aparat penegak hukum, serta wewenang besar Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kemudian SBY berpesan agar kedua lembaga itu menggunakan kewenangannya dengan penuh amanah dan tanggung jawab. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini