Sukses

DPRD DKI: Ahok Harus Diperiksa Jiwanya! Ngomongnya Sembarangan

Ucapan Ahok yang kerap 'nyeleneh' ini pun telah disampaikan Lulung kepada Gubernur DKI Jakarta Jokowi siang tadi saat mereka bertemu muka.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut, ada muatan politik di balik bandelnya para pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang, Jakarta Pusat hingga tak mau direlokasi. Ahok menilai, ada pihak-pihak yang membekingi para PKL ini. Namun pernyataan ini membuat DPRD DKI berang. Ucapan Ahok membuat tersinggung dan geram.

"Ahok bilang, ada oknum DPRD bermain di Tanah Abang, sekarang saya bilang, saya jawab nih, Wakil Gubernur harus diperiksa kesehatan jiwanya. Karena selama ini ngomongnya selalu sembarangan," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Lunggana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Ucapan Ahok yang kerap 'nyeleneh' ini pun telah disampaikan Lulung kepada Gubernur DKI Jakarta Jokowi siang tadi saat mereka bertemu muka. Politisi PDIP ini meminta Jokowi untuk mengingatkan Ahok agar hati-hati dalam berbicara.

"Saya sudah tegur Pak Gubernur, saya bilang, Pak Gubernur tolong Ahok ditegur. Beliau bilang, 'Habis gimana Pak Haji, 3 hari saya ingetin, dia begitu lagi'. Ini pimpinan lho yang tegur, dia bilang karakternya susah. Pak Gubernur aja udah nggak sanggup," ucap Lulung.

"Kalau dia (Ahok) berbicara tentang ada oknum DPRD main di Tanah Abang, jelasin siapa. Saya kemarin reses, langsung turun bertemu mereka, karena saya terpanggil ada masalah begitu bergejolak, karena pedagang mau dipenjarakan," ucapnya.

Lulung menyatakan, beberapa waktu lalu dirinya telah menemui para PKL Tanah Abang. Menurutnya, para pedagang itu sadar jika mereka telah melanggar peraturan daerah. Para PKL pun setuju untuk dipindahkan. Namun para PKL ini menolak jika lahan relokasi yang dipilihkan berada di gedung Blok G Pasar Tanah Abang.

"Mereka sadar melanggar perda. Saya bilang kita harus sejalan, mereka harus mau ditata, ditertibkan. Mereka setuju, cuma aspirasi mereka tidak mau di Blok G," tuturnya.

Seharusnya, dia menilai, Pemprov DKI tak hanya melihat dari persoalan tata ruang saja dalam menata Tanah Abang. Aspek sosial juga harus diperhatikan, sehingga penyelesaiannya tak hanya sekadar menertibkan para pedagang saja.

"Bayangkan, Pasar Tanah Abang sebesar itu tidak ada terminal bus, ini kan artinya tidak ada kepedulian pemerintah sejak bertahun-tahun lalu," ucap Lulung.

Sebelumnya, Ahok menyatakan, pihaknya akan memecat oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang bermain dalam kisruh PKL Tanah Abang. Namun, bila di antaranya ada beberapa anggota DPRD yang terlibat, Ahok menyerahkannya pada warga Jakarta, karena mereka dipilih oleh rakyat.

"Kalau DPRD ya rakyat yang mecat,  kalau ada pun dia nggak mungkin keluar, malu dong," cetus Ahok. (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini